BLITARTIMES - Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar tak henti-hentinya meningkatkan kualitas pertanian tembakau di wilayahnya. Diantaranya dengan menggelar Sosialisasi Pendataan Agribisnis Tembakau, Rabu (16/6/2021). Kegiatan ini digelar Dispertapa yang bekerjasama dengan Universitas Islam Malang (Unisma).
Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Makan Gendis, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar tersebut menghadirkan narasumber Ahmad Dedi Satori, Dosen dari Fakultas Pertanian Unisma. Adapun peserta dari sosialisasi ini adalah Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan dari 22 Kecamatan di Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Gagal SBMPTN? ke Unikama Aja, Ini 8 Alasan Memilih Unikama
Dosen Fakultas Pertanian Unisma, Ahmad Dedi Satori dalam kesempatan tersebut menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini digelar untuk memetakan potensi pertanian tembakau di Kabupaten Blitar. Pemetaan diperlukan untuk mengetahui daerah-daerah mana saja dari 22 kecamatan yang potensial untuk ditanami tembakau, jenis komoditasnya, jenis varietasnya dan apa saja yang dibutuhkan petani untuk meningkatkan produksi tembakau.
“Dari masukan-masukan yang disampaikan, kita bisa melihat spesifik lokasinya dimana. Sehingga nanti hasil kegiatan ini kita bisa menghasilkan rekomendasi untuk daerah-daerah tersebut yang cocok ditanami jenis komoditas tembakau apa. Sehingga bisa memaksimalkan jenis tembakau tersebut untuk peningkatan produksi,” kata Dedi.
Dari kegiatan ini diketahui dari 22 kecamatan ada 13 kecamatan di Kabupaten Blitar yang potensial untuk bercocok tanam tembakau. Daerah-daerah potensial itu diantaranya Kecamatan Selopuro, Kademangan, Binangun dan Panggungrejo.
“Data ini masih kita pertajam. Karena dari masing-masing kecamatan itu belum punya data terkait desa mana saja yang potensial untuk bertanam tembakau,” tukasnya.
Baca Juga : Israel Kembali Gempur Gaza, Balas Serangan Balon Api Palestina
Banyak usulan yang disampaikan oleh para Koordinator Penyuluh Pertanian di kegiatan sosialisasi ini. Salah satu usulan yang cukup mencolok disampaikan oleh Rusdi selaku Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan dari Kecamatan Panggungrejo. Menurut Rusdi, pertanian tembakau di Kabupaten Blitar akhir-akhir ini menunjukkan trend positif. Namun ada satu permasalahan yang belakangan dihadapi oleh petani. Permasalahan itu terkait dengan pemasaran.
“Dulu sewaktu gudang tembakau PT Sadana ada di Blitar, pemasaran lancar-lancar saja. Tapi setelah gudangnya pindah ke Ponorogo, petani jadi kesulitan karena jaraknya terlalu jauh. Ongkos kirim jadi terlalu mahal kalau harus ke Ponorogo. Harapan kami persoalan pemasaran ini bisa segera dicarikan solusi oleh Dinas Pertanian,” pungkas Rusdi. (Adv/Kmf)