MALANGTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Sekretaris Daerah sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang Erik Setyo Santoso melakukan kunjungan ke Balai Latihan Kerja-Luar Negeri (BLK-LN) Central Karya Semesta PT Citra Karya Sejati (CKS) di Jalan Rajasa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Sabtu (12/6/2021).
Kunjungan tersebut dilakukan usai adanya peristiwa kaburnya lima orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang melompat dari lantai empat hingga mengalami luka-luka dan patah tulang.
Sutiaji menyebutkan bahwa usai kunjungan dengan langsung melihat kegiatan-kegiatan didalam BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS, pihaknya tidak melihat adanya tindak kekerasan.
Baca Juga : Kasus Kaburnya 5 Calon PMI BLK-LN PT CKS, Polisi Naikkan Status ke Penyidikan
"Saya lihat memang tidak ada kekerasan dan perlakuannya perlakuan wajar ya. Ini saya sampaikan, jangan kita kalau tidak tahu ya harus kita cari tahu dulu dan jangan memberikan konotasi jelek kegiatan-kegiatan seperti ini," ungkapnya kepada MalangTIMES.com.
Orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang ini mengatakan bahwa selain tidak adanya tindak kekerasan dan perlakuan yang terbilang masih wajar, mengenai kaburnya lima orang calon PMI tersebut dikarenakan adanya provokasi dari pihak luar dan telah masuk ke ranah kepolisian.
"Dilihat dari jejak digital chatting dari salah satu calon TKW tadi, disana ada dikasih bumbu-bumbu orang. Tapi itu bukan domain kami," ujarnya.
Karena menurutnya, banyak informasi diluar sana yang mencuat bahwa P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) dalam hal ini BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS tertutup dan adanya tindakan kekerasan.
Namun hal tersebut telah dipastikan oleh Sutiaji secara langsung tidak ada tindakan kekerasan. Malahan menurutnya BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS membantu masyarakat yang ingin bekerja diluar negeri.
"Disini kan membantu masyarakat untuk mencari kerja diluar. Karena saya tadi lihat kontraknya ya. Bahwa memang dia datang kesini sudah ada kontraknya ya," tuturnya.
Untuk proses pemberangkatan kerja calon PMI ke luar negeri yang menunggu cukup lama, pihaknya menuturkan bahwa terdapat beberapa proses administrasi perizinan yang harus dilalui.
Baca Juga : Terbentur Prosedur, Rehab Infrastruktur di Tulungagung Belum Bisa Menyeluruh
"Kok sampai nunggu, sekrang ada dua izin ya. Izin masuk dan izin kerja di negara yamg bersangkutan. Izin masuk negara ini masih ada proses ketika Covid-19 ini," tuturnya.
Selanjutnya mengenai kasus kaburnya lima orang calon PMI pihaknya menyerahkan semua kewenangan kepada pihak kepolisian. Hingga saat ini juga telah dilakukan pemeriksaan dan penyitaan barang bukti.
"Dari kepolisian juga sudah bertindak. Ibu Imelda juga sudah dimintai keterangan di polresta," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Marketing BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS Imelda yang pada saat konferensi pers terbatas dan tertutup kemarin Jumat (11/6/2021) mengaku sebagai Manajer BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS dengan nama Maria mengatakan bahwa terkait adanya provokasi dari pihak luar memang terjadi.
"Khususnya pada saat ini yang terkena provokasi ada lima orang CPMI kami. Kenapa saya berani katakan lima anak yang kabur itu (karena provokasi), saya punya bukti otentik mas," ujarnya.
Bukti-bukti tersebut didapat dari calon PMI. Yakni berupa bukti chatting, voice mail dan juga nomor telepon orang yang mengajak calon PMI yang berada di BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS. "Temuan-temuan ini sudah saya berikan ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti," pungkasnya.