LUMAJANGTIMES - Kerusakan Jalan Nasional dari Candipuro hingga Lumajang menjadi agenda pembahasan Bupati Lumajang Thoriqul Haq ketika mengunjungi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Surabaya, Kamis (10/6).
Thoriqul Haq menyampaikan, beberapa Jalan Nasional yang mengalami kerusakan berat ada di Candipuro, Pasirian, Tempeh, sampai Jalan Pelita yang harus segera ada penanganan perbaikan.
Baca Juga : DPRD Minta DLH Serius Perluas Ruang Terbuka Hijau di Lumajang
"Kerusakannya ada yang semua aspal mengelupas, ada yang bergelombang, ada yang berlubang," ucapnya.
Thoriqul juga mengatakan, persoalan mendasar jalanan rusak akibat tonase kendaraan truk pasir yang melebihi kapasitas. Apalagi banyak truk dengan muatan 50 hingga 55 ton yang melintas setiap hari. Selain itu, curah hujan yang tinggi dan air yang sering menggenang menjadi penyebab jalan cepat rusak.
"Saat ini, sedang dilakukan telaah desain perbaikan dan pengajuan pembiayaan dari APBN yang tidak sedikit. Pilihannya diperbaiki atau direkonstruksi. Apabila di perbaiki hanya bisa bertahan 4 sampai 6 bulan, tentu dengan keadaan kapasitas lalu lintas yang sangat berat," jelasnya.
Dikatakannya juga, bahwa kerusakan jalan menjadi permasalahan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat Lumajang. Ia berharap perbaikan jalan nasional bisa segera dilakukan di Lumajang.
Baca Juga : Kejar Predikat WTP, Bupati Jember Undang Komisioner KASN
"Yang paling bisa diharapkan adalah rekonstruksi kekuatan jalan, dengan berharap anggaran APBN yang cukup besar. Saya berharap ada percepatan perbaikan khususnya di beberapa titik kerusakan jalan yang sudah sangat parah," harapnya.
Selain itu, Thoriqul juga mengungkapkan bahwa saat ini Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah VII Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR tengah menuntaskan prioritas pelebaran Jalan Nasional di Klakah dan Ranuyoso untuk mengurai kepadatan yang sering menyebabkan kemacetan karena sempitnya jalan.