BLITARTIMES-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) tak henti-hentinya meningkatkan kualitas pertanian tembakau di Kabupaten Blitar. Peningkatan kualitas di antaranya dengan mengajak petani untuk bertani ramah lingkungan melalui aplikasi pupuk hayati.
Sosialisasi bertani tembakau ramah lingkungan dilaksanakan melalui kegiaan pengawasan penggunaan sarana pertanian. Tema dari kegiatan ini adalah ‘Kajian Pengaruh Penggunaan Pupuk Hayati terhadap Kualitas Tembakau di Lahan Kering' yang dilaksanakan di BPP Panggungrejo. Kegiatan ini dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2021.
Baca Juga : Leptospirosis Menyerang, Warga Bondowoso Diimbau Jaga Kebersihan
“Kegiatan ini adalah sub kegiatan dari kegiatan Pengawasan Sarana dan Prasarana Pertanian sesuai dengan komoditas, teknologi dan spesifik lokasi. Semoga program yang kami jalankan dapat meningkatkan kualitas pertanian tembakau di Kabupaten Blitar dan menyejahterakan petani,” kata Kasi Penyuluhan Dispertapa Kabupaten Blitar, Anita Arif Rahayu, Kamis (10/6/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Panggungrejo disambut antusias oleh para petani. Ada 18 petani yang mengikuti kegiatan ini selama 6 hari. Dalam pelaksanaannya, kegiatan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan 3 hari dimulai tanggal 7, 8 dan 9 Juni dengan narasumber dari Balittas. Setelah sesi pertama, kegiatan sesi kedua akan dilaksanakan pada tanggal 23, 24 dan 25 Juni.
Ada beberapa materi yang disampaikan dalam Kajian Pengaruh Penggunaan Pupuk Hayati terhadap Kualitas Tembakau dilahan Kering di BPP Pangungrejo. Di antaranya penjelasan pemupukan berimbang untuk meningkatkan produksi dan mutu tembakau Virginia, teknik budidaya tanaman tembakau GAP ramah lingkungan dan pemberian nutrisi yang tepat untuk tanaman.
“Harapan kita pupuk hayati bisa menggantikan peran pupuk kimia. Jadi diharapkan penggunaan pupuk hayati tidak mempengaruhi kualitas tembakau,” terangnya.
Baca Juga : Proyeksi Kelapa Sawit di Kabupaten Malang, ASLIMAS Sebut Merusak Berbagai Sektor Hingga Korupsi
Berdasarkan kajian yang dilakukan Dispertapa Kabupaten Blitar, pupuk hayati terbukti bisa meningkatkan kualitas tumbuh kembang tanaman tembakau. Disamping itu, pengaplikasian pupuk hayati juga dapat menekan biaya produksi petani.
“Pupuk hayati dibuat dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita dengan cara yang sederhana melalui proses fermentasi. Latar belakang pengkajian adalah untuk mengefisienkan biaya produksi karena pupuk kimia harga lebih mahal dan ketersediaannya terbatas,” pungakas Anita. (Adv/Kmf)