BLITARTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni dengan menggelar upacara budaya. Upacara Grebeg Pancasila yang dipusatkan halaman di Istana Gebang, diselenggarakan secara sederhana sesuai standar protokol kesehatan Covid-19.
Pantauan BitarTIMES, Upacara Grebeg Pancasila di halaman Istana Gebang hanya diikuti sedikit peserta. Ya, Pemkot Blitar sengaja membatasi peserta untuk mencegah penyebaran Covid-19. Peserta yang berpartisipasi terdiri dari perwakilan OPD, pemuda dan seniman. Hadir pula dalam agenda ini Forkopimda Kota Blitar dan Ketua DPRD Kota Blitar dr Syahrul Alim.
Baca Juga : 1 Juni, Juga Diperingati Sebagai Hari Susu Sedunia dan Hari Anak Internasional
Meski digelar sederhana, Wali Kota Blitar Santoso berharap Upacara Grebeg Pancasila yang digelar dapat memberikan pengaruh positif kepada masyarakat. Sosok Presiden Pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno), sebagai penggagas dan penggai nilai-nilai Pancasila khususnya, di momentum ini diharapkan dapat menjadi teladan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Upacara Hari Lahir Pancasila kita gelar di Istana Gebang. Di momentum ini kita mengenang kembali serta kita berharap aura dari Bung Karno sebagai penggagas lahirnya Pancasila bisa membias kepada seluruh masyarakat baik masyarakat Kota Blitar maupun masyarakat di seluruh Indonesia,” ungkap Wali Kota Blitar, Santoso, ditemui awak media setelah upacara. Istana Gebang adalah rumah masa kecil Bung Karno yang berada di Kota Blitar.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini mengambil tema ‘Pancasila dalam Tindakan, Menuju Indonesia Tangguh.’ Sesuai dengan tema, Santoso berharap setiap sila di dalam Pancasila dapat diimplementasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Setiap gerak dan langkah serta tindakan itu harus selalu diilhami butir-butir Pancasila. Sehingga Pancasila tidak sekedar diucapkan, tapi diwujudkan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Karena Pancasila yang dicetuskan oleh Bung Karno di sidang BPUPKI, adalah ideologi yang didalamnya memuat budaya masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara,” tegas orang nomor satu di Kota Blitar.
Sementara itu ditemui di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar, dr Syahrul Alim, mengatakan peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan bagian dari proses pembelajaran yang terus menerus. Salah satu nilai dari peringatan Hari Lahir Pancasila adalah pengamalan agar Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia lestari dan selalu diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga : 6 Pasar Rakyat di Kota Malang Ditarget Rampung Direvitalisasi Tahun ini!
“Semoga kiat semua senantiasa menjadi pribadi yang dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila,” pungkas Syahrul.
Di Kota Blitar sendiri, bulan Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno. Selain Upacara Grebeg Pancasila, Pemkot Blitar juga menggelar Kenduri Pancasila.
Rangkaian acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Blitar di tahun ini terkesan lebih meriah dibandingkan tahun 2020 lalu. Namun apabila dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi memang banyak kemeriahan yang hilang. Misalnya bedah pusaka, pawai lampion, kenduri seribu tumpeng, kemudian kirap gunungan lima juga ditiadakan karena biasanya mengerahkan lebih dari 100 orang.