KEDIRITIMES - Lesehan di Jalan Doho Kota Kediri , Jawa Timur, menghadirkan sensasi tersendiri bagi para pencinta kuliner. Salah satu menu khas Kediri, yang selalu dibanjiri pembeli adalah pecel tumpang. Rata-rata mereka menjajakan makanan secara lesehan.
Namun, belakangan ini Kuliner malam nasi pecel trotoar di Jalan Dhoho, Kota Kediri dikeluhkan sejumlah konsumen. Dari pengakuan konsumen ini harga untuk dua porsi nasi pecel dengan lauk telur dadar dipatok harga Rp 45.000.
Baca Juga : Penyekatan Diperpanjang 24 Mei, Bedanya tidak Ketat
Salah satu konsumen mengungkapkan keluhannya terkait mahalnya harga seporsi nasi pecel yang dijual di Jalan Dhoho ke media sosial (medsos) Instagram dan Facebook.
Menanggapi hal tersehut, Dinas perdagangan dan industri (Disperdagin) Kota Kediri mengambil langkah cepat terkait dengan viralnya pengakuan konsumen yang harus membayar dengan harga tidak wajar saat membeli nasi pecel dan lauk pauk di kawasan Jalan Dhoho Kota Kediri.
Dari pemantauan tersebut, Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari mengungkapkan tidak menemukan PKL kuliner nasi pecel yang menetapkan harga terlalu mahal.
Untuk mencegah yang lagi viral di media sosial tidak terulang lagi, Tanto mengatakan, pemerintah kota Kediri akan menerbitkan surat edaran terkait transparansi harga untuk para PKL kuliner di Jalan Dhoho.
"Setelah bertemu dengan PKL dan Ketua Paguyuban PKL Dhoho Raya, kita akan membuat surat edaran untuk PKL terkait transparansi harga. Kita (Disperdagin) tidak akan mematok harga. Untuk harga diserahkan kepada PKL. Apakah standar Rp 8 rb atau pun Rp 9 rb. Kita transparansi harga. Nanti kita laporkan Wali Kota, Insya Allah minggu ini selesai, " terang Tanto Wijohari.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Dhoho Raya Nurbadik mengatakan setiap tahun, terutama di musim perayaan lebaran para PKL kuliner sudah diingatkan serta disosialisasikan untuk membuat daftar harga, untuk transparansi. Sayangnya untuk tahun ini ada satu-dua PKL Kuliner yang tidak patuh. "Nanti kita instruksikan, tertibkan terutama tentang masalah harga, " kata Nurbadik.
Baca Juga : Saat Presiden Jokowi Turun Tangan Cegah Novel Baswedan dkk Dibebastugaskan dari KPK!
Nurbadik menambahkan PKL jalan Dhoho terbuka untuk berkomunikasi jika konsumen ada keluhan. "Jika ada masalah apapun tolong PKL jalan Dhoho ada paguyuban, ada pengurusnya. Kami mohon konfirmasi dulu. PKL jalan Dhoho Insya Allah manut, " kata Nurbadik yang berharap kabar yang viral di sosial media tak lagi terjadi.
Di Jalan Dhoho sendiri ada sekitar 160 PKL, yang 30 diantaranya adalah PKL Kuliner nasi pecel.
Sementara itu ,Endah salah satu penjual nasi pecel lesehan mengatakan, dampaknya sepi, orang mau kesini takut yang dari luar kota juga takut. Padahal kita yang tidak berbuat kena semua. Saya jual biasanya Rp 8 ribu. Saat hari H (idul Fitri) saya kasih tahu harganya naik Rp 9 ribu, Saya beri tulisan.
"Jadi jangan ragu ke jalan Dhoho. Silahkan ke pecel jalan Dhoho. Yang seperti itu (mematok harga mahal) akan diberantas. Tidak mungkin seperti itu semua, mungkin cuma 1-2 orang aja. Harganya umum kok," tandas Endah