BLITARTIMES - Bupati Blitar Rini Syarifah memerintahkan kepada jajarannya untuk memberikan penanganan optimal kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mudik ke Kabupaten Blitar.
Hal tersebut disampaikan Rini saat rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Bupati, Pj Sekda, Asisten dan Kepala OPD terkait, Jumat (30/4/2021).
Baca Juga : Gerai Ini Kian Ramaikan Dunia Perhiasan Kota Malang, Ada Koleksi Perhiasan Nusantara dan Kekaseh
Menurut Rini, seluruh jajaran harus mengoptimalkan penanganan pemudik dari PMI. Hal ini, sesuai dengan informasi yang diterima, pada bulan April terdapat puluhan ribu PMI yang pulang dari luar negeri. Sehingga harus diperhatikan agar tidak terjadi penambahan kasus Covid-19.
“Untuk menangani kepulangan PMI dari luar negeri, Pemkab Blitar telah melakukan beberapa langkah antisipasi. Diantaranya dengan mempersiapkan rumah karantina. Jadi teknisnya, para PMI harus menjalani karantina dan test PCR sebelum kembali ke rumahnya masing-masing,” ungkapnya.
Rini menambahkan, sesuai aturan dari pemerintah pusat pelarangan mudik lebaran tahun ini dimulai pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang. Namun, faktanya banyak ditemukan warga luar daerah yang melakukan mudik. Oleh sebab itu, seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam menangani permasalahan ini.
“Kepada masyarakat Kabupaten Blitar, saya mengimbau jika ada warga yang baru saja datang dari perantauan untuk melaporkan kepada pihak desa. Laporan akan diteruskan ke tingkat kecamatan. Nantinya yang bersangkutan akan mendapatkan penanganan khusus. Ini upaya kita untuk menekan dan mengendalikan kasus Covid-19,” tegasnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kabupaten Blitar menambahkan, dirinya mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Blitar yang berada di perantauan agar menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan jauh jelang dan saat hari raya Idul Fitri.
Baca Juga : Kunjungi Keluarga Korban KRI Nanggala 402, Forkopimda Blitar Beri Semangat dan Bantuan
“Saya mengimbau kepada warga Kabupaten Blitar untuk sementara waktu silaturahmi secara virtual dulu. Temu kangen dan halal bihalal dengan keluarga sementara melalui virtual atau video call menggunakan handphone. Dengan cara itu, saya yakin semuanya aman," pungkasnya.