TULUNGAGUNGTIMES - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo takziyah ke kediaman dua keluarga korban KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur setelah kapal selam dinyatakan pecah menjadi tiga bagian.
Dua keluarga yakni rumah duka Sertu (Ttu) Ardi Ardiansyah (25), warga Dusun Jenon, Desa Kromasan dan Kelasi Satu (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir (26) di Dusun Juranggangul RT 2 RW 1, Desa Pulotondo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, Senin (26/04/2021).
Baca Juga : Hadiri Paripurna Penetapan Raperda Retribusi Jasa Usaha, Ini Kata Bupati Pamekasan
Selain mengucapkan bela sungkawa, Bupati juga meyakinkan keluarga jika dua awak KRI Nanggala 402 asal Tulungagung itu merupakan pahlawan bangsa yang gugur dalam medan tugas yang mulia.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten dan aarga masyarakat Tulungagung serta anggota Forkorpimda saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya putra terbaik," kata Bupati, Maryoto Birowo usai takziyah.
Ia menegaskan jika Sertu Ardi Ardiansyah dan Muhamad Faqihuddin Munir telah melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Beliau gugur sebagai Pahlawan Kusuma Bangsa. Semoga Beliau diterima disisi Allah SWT," ujarnya.
Untuk menindaklanjuti janji Presiden Jokowi yang akan memberikan beasiswa pada anak awak KRI Nanggala 402 yang gugur untuk sekolah hingga S1, Maryoto masih menunggu tekhnis untuk merealisasikan.
"(Jaminan Sekolah hingga S1) itu menyangkut tekhnis, kita juga belum tahu," ungkap Maryoto Birowo.
Baca Juga : Kenal di Lapas, Dua Residivis Ini Jadi Spesialis Maling Rumah Kosong di Tulungagung, Ini Deretan TKPnya
Kedatangan Bupati Maryoto Birowo ini juga didampingi Dandim 0807/Tulungagung, Kapolres dan Kejari Tulungagung.
Kedatangan Forkopimda ini disambut tangis keluarga kedua awak KRI Nanggala 402 yang dinyatakan tenggelam di perairan Bali. Bahkan, keluarga Sertu Ardi Ardiansyah masih yakin jika awak kapal masih bisa diselamatkan dalam keadaan hidup.
"Saya masih optimis jika anak saya masih bisa selamat karena selama ini belum ada bukti ditemukan jenazah dari awak kapal itu," kata Sujarno, orang tua Sertu (Ttu) Ardi Ardiansyah.
