BATUTIMES-Dalam rangka kunjungan kerja ke Kota Batu, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan diinfokan dari Kota Surabaya menuju Kota Batu menggunakan helikopter dan akan mendarat di Stadion Glora Brantas, Kota Batu, Senin (26/4/2021).
Sekitar pukul 13.20 WIB, Luhut beserta rombongan pun tiba dan disambut oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, Wali Kota Malang, Sutiaji, Bupati Kabupaten Malang, Sanusi, dan Ketua PW NU Jatim, K.H Mustamar di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kota Batu.
Baca Juga : Hendak Mudik ke Lumajang, Perhatikan Dulu Aturan Main yang Dikeluarkan Pemerintah!
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka mengetahui progres kinerja pembangunan, pariwisata, investasi, maupun di bidang perekonomian di Malang Raya, yang meliputi Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang.
Dewanti memaparkan, ada tiga proyek yang sedang berjalan. Yakni, pembangunan pasar induk, jalan tembusan Pendem-Kota Batu, dan pembangunan kereta gantung.
Pertama, pelebaran jalan Pendem-Kota Batu difokuskan pada optimalisasi jalan dengan dua jalur ditambah dengan bahu (Two Line Plus) masing-masing lajur 3,5 meter dan bahu 2 meter. Dengan panjang kurang lebih 4 km, lebar 24 meter. Untuk anggaran diperkirakan mencapai Rp 75 Miliar.
Kedua, pembangunan pasar induk Kota Batu sudah dalam rancangan yang matang. Dengan sumber dana sebesar Rp 200 miliar yang bersumber dari APBN. Dan tinggal menunggu penetapan oleh Kementerian PUPR. Ketiga, pembangunan kereta gantung dengan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 300 miliar.
Ketiga proyek pembangunan tersebut, pihak Pemkot Batu telah melalui beberapa tahap proses prosedur. Namun, kini tinggal menunggu tahapan KPBU dan tahap regulasinya.
Lanjutnya, Dewanti berharap dan meminta bantuan serta dukungan penuh terkait pelaksanaan pembangunan ketiga proyeksi startegis nasional di Kota Wisata Batu.
"Jika ketiga proyeksi ini bisa berjalan lancar, bisa mampu meningkatkan kunjungan wisata di Kota Batu. Kemudian mengurangi tingkat kemacetan di Malang Raya. Serta meminta untuk penambahan vaksin khusus bagi pelaku wisata dan pelajar," ujarnya.
Diketahui, di masa pandemi ini makro ekonomi pertumbuhan di Kota Batu terkait laju pertumbuhan PDRB tahun 2020 mengalami penurunan menjadi -6,46 persen. Dibandingkan tahun 2019 sebesar 6,51 tahun.
Baca Juga : 95,34 Persen Penduduk Sudah UHC, Pemkot Malang Cover Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan
Kemudian, jumlah kemiskinan meningkat menjadi 8,21 ribu pada tahun 2020. Dibandingkan tahun 2019 sebesar 7,89 ribu. Sedangkan indeks pembangunan manusia mengalami kenaikan dari 75,88 pada tahun 2019, menjadi 75,90 pada tahun 2020.
Sementara itu, Luhut mengakui adanya kolaborasi dengan baik antara kepala daerah Malang Raya. Hal ini perlu didorong agar kolaborasi ini terus berjalan dan mempermudah jalannya pembangunan ekonomi di Malang Raya.
"Tanpa sinergitas atau kolaborasi, membuat segmentet pembangunannya menjadi bagus. Saya minta ini terus dipelihara. Saya lihat UMKM di Malang Raya ribuan. Dari hasil data ekonomi yang saya lihat, UMKM itu sangat penting dan menjadi tulang punggung ekonomi," ujarnya.
Terkhusus pembangunan kereta gantung di Kota Batu, Luhut akan segera menjalankan proyek tersebut, agar daya tarik kunjungan wisata di Kota Batu meningkat.
"Kereta gantung ini akan kita segera jalankan. Saya juga dengar rakyatnya mau investasi di situ. Saya kira pemerintah akan fasilitasi dan kita kerjakan," ujarnya.