MALANGTIMES - Memasuki sepekan menjalani ibadah puasa pada Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah ini, kenaikan harga bahan pokok yang berada di pasar-pasar Kota Malang tidak terlalu signifikan dan masih terbilang relatif stabil.
Saat wartawan MalangTIMES.com melakukan pemantauan di salah satu pasar tradisional di Kota Malang yakni Pasar Klojen, terdapat beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan tidak signifikan.
Baca Juga : Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, PWI Sumenep Bagi-Bagi Takjil
Berdasarkan penuturan salah satu pedagang di Pasar Klojen bernama Isnaini, terdapat beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan tidak signifikan seperti bawang putih, tomat dan wortel.
"Harga bawang putih sebelumnya Rp 28 ribu naik jadi Rp 30 ribu, tomat sebelumnya Rp 10 ribu jadi Rp 12 ribu, kenaikannya nggak banyak," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Senin (19/4/2021).
Lanjut Isnaini, bahwa terdapat harga bahan pokok yang mengalami kenaikan paling tinggi yakni harga wortel. "Harga wortel naik paling tinggi, sebelumnya Rp 8 ribu sekarang di kisaran Rp 12 ribu per kilogram," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Luh Putu Eka menjelaskan bahwa berdasarkan data yang ada pada Diskopindag Kota Malang, harga bahan pokok masih tergolong stabil.
"Harga wortel Rp 8 ribu, tomat Rp 8 ribu, telur Rp 23 ribu, ayam Rp 38 ribu, bawang merah bagus dari Probolinggo itu Rp 28 ribu, selain Probolinggo itu kisaran Rp 24 ribu. Masih stabil untuk harga," jelasnya.
Disampaikan Luh Putu Eka bahwa jika nantinya terdapat kenaikan harga bahan pokok yang melonjak tinggi, Diskopindag Kota Malang juga telah mempersiapkan skema pasar murah.
Baca Juga : Hari Pertama PTM Terbatas di SDN Kauman 1, Murid Lebih Suka Sekolah Langsung
"Kami juga sudah antisipasi kalau nanti ada kenaikan harga yang cukup signifikan, kita nanti akan gelar pasar murah," ujarnya.
Namun, jika nantinya kenaikan harga bahan pokok masih diambang batas wajar atau masih relatif stabil seperti pada kondisi saat ini, maka skema pasar murah tidak akan jadi digelar oleh Diskopindag Kota Malang.
"Jika masih batas wajar, naiknya dan barangnya ada, serta harganya bisa dijangkau sama konsumen, kemungkinan tidak kita adakan pasar murah," tandasnya.