JEMBERTIMES – Bukan menjadi rahasia lagi jika dalam perhelatan Pilkada di beberapa daerah, khususnya di Kabupaten Jember, beberapa wartawan baik secara kelompok maupun individu, ikut terbawa arus dukungan kepada calon Bupati tertentu.
Sehingga ketika Pilkada telah berlalu, dan Bupati terpilih sudah dilantik, kondisi ‘dukung mendukung’ masih terbawa dalam individu wartawan. Setidaknya dalam 1 periode kepemimpinan Bupati Jember periode 2016-2021 sudah menggambarkan, bagaimana wartawan di Kabupaten Jember saat itu, mau tidak mau dan faktanya terbagi menjadi beberapa kelompok.
Baca Juga : LIRA Malang Raya Deklarasi Gerakan Anti Teroris
Atas kondisi masa lalu itulah, Minggu (11/4/2021) malam, bertempat di Yayasan Raudlatul Mutaalimin (Yasrama) Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang Jember, Perserikatan Wartawan Jember (PWJ) Asyik dideklarasikan dengan dimotori oleh Kustiono Musri, Memet, Okok Wahyu dan Idra G Mertowijoyo dan dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jember Habib Salim serta Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto.
“Dasar dan ide didirikannya PWJ ini, adalah untuk merangkul semua wartawan yang ada di Jember, dari berbagai organisasi. Baik organisasi yang berafiliasi di dewan pers seperti AJI, IJTI dan PWI, maupun organisasi lokal yang ada di Jember seperti KJI (Komunitas Wartawan Independent), AWAS (Aliansi Wartawan Jember Selatan) maupun FWLM (Forum Wartawan Lintas Media),” ujar Kustiono.
Kustiono juga menambahkan, pada acara deklarasi ini, pihaknya sudah mengundang pengurus AJI, IJTI dan PWI, namun karena aturan organisasi, mereka tidak bisa terlibat, namun memberikan support dan apresiasi dengan terbentuknya PWJ.
Terlebih keberadaan PWJ, untuk menghapus sekat atau stigma ‘wartawan blok-blokan’ dan terkesan terkotak-kotak yang dalam lima tahun terakhir sangat mewarnai demokrasi jurnalis di Jember.
“Memang diakui atau tidak, di era sebelumnya, tidak semua wartawan bisa ‘mendekat’ ke Bupati, hanya karena beda pilihan pada pilkada sebelumnya, dengan adanya PWJ, hal ini diharapkan tidak terjadi, terlebih Bupati saat ini, sudah menyampaikan jika semua wartawan di Jember harus dirangkul untuk memberi kontribusi pembangunan Jember dengan tupoksinya,” beber Kustiono.
Baca Juga : 30 Perempuan Cantik Kenakan Sanggul dan Kebaya di Kampung Budaya Polowijen
Sementara plt. Kadiskominfo Habib Salim, dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa saat ini Jember butuh kekompakan dan kesolidan untuk bersama-sama membangun Jember, keberadaan wartawan diharapkan bisa melengkapinya dengan menyajikan berita yang konstruktif, sehingga berdampak pada perekonomian warga Jember.
“Alhamdulillah dengan terbentuknya PWJ ini, saya yakin Jember bisa bangkit dan siap bersaing dengan kabupaten lain, sudah waktunya Jember untuk maju dan tidak tertinggal dengan kabupaten lain di Jawa Timur, khususnya di wilayah Tapalkuda,” pungkas Habib Salim. (*)