TULUNGAGUNGTIMES - Jembatan pertololongan atau jembatan gantung penghubung antara Kelurahan Kedungsoko dengan Desa Waung Kecamatan Boyolangu ini sering jebol. Diketahui, bebebapa hari lalu banyak netizen yang memposting terkait jebolnya jembatan peninggalan orde baru itu, untuk meminta pada pengguna jembatan agar berhati-hati jika melintasinya.
"Mulai retak 1 bulan, mulai parah 1 mingguan," kata Kepala Desa Waung Eko Wahoyo melalui telpon seluler, Jum'at (09/04/2021).
Baca Juga : Kasus Gus Idris Terus Berlanjut, Ini Kata Polres Malang
Dijelaskan olehnya, jembatan gantung yang melintas di atas Sungai Ngrowo itu sudah sering dilakukan tambal sulam dengan mengganti plat besi pada dasar/lantai jembatan, namun menurut Wahoyo, tambal sulam plat besi tidak bisa bertahan lama. "Perkiraan Tahun 2021 baru kemarin sudah ditambal sulam, tapi sudah jebol lagi," katanya.
Sebagai Kepala Desa, Wahoyo sudah pernah menyampaikan keluhannya dalam forum hearing dengan DPRD Tulungagung bahkan juga pernah disampaikan kepada pemerintah kabupaten, namun belum ada tindakan kongkrit pembangunan atau rehabilitasi jembatan tersebut.
"Semoga menggugah hati para pembuat/pengatur anggaran agar segera ada tindakan bukan penjelasan. Sebab penjelasan dari tahun kebtahun tetap sama yaitu anggaran kabupaten tidak cukup, bukan wewenang kabupaten, kabupaten cuma bisa mengusulkan dan kami usulkan ke pusat," kata Wahoyo.
Untuk memberi rasa aman bagi pengguna jembatan, Wahoyo mengaku telah menambal bagian bolong dari jembatan dengan papan kayu agar lebih awet, karena menurutnya jika dasar jembatan masih menggunakan plat besi akan mudah rusak dalam hitungan bulan.
"Oleh masyarakat dibawakan blabak (papan) kayu untuk membenahi, kalau kayu bisa awet, kalau plat, ya tunggu saja Agustus buyar," tutup Wahoyo.
Terpisah, salah satu pendamping lokal Desa (PLD) Mahmudi mengatakan, hari ini (Jum'at 09/04/2021) konsultan pembangunan dari Kabupaten Kediri telah melakukan survei pada jembatan gantung tersebut. Menurutnya akan ada rencana pembangunan jembatan baru bukan rehabilatasi lagi.
Baca Juga : AJI Malang Kecam Tindakan Doxing yang Menyerang 2 Jurnalis Nusadaily.com
"Pembangunan bukan rehap, survei tadi sebagai pembanding jembatan lama," kata Mahmudi.
Terkait kapan dilakukan pembangunan, menurut Mahmudi akan dilakukan pada tahun depan atau tahun anggaran 2022, dan aktivitas yang dilakukan hari ini hanya survei lahan dan melihat layak tidaknya untuk dibangun jembatan baru. "Masih belum deal tempatnya," tutupnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung Robinson saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban.