MALANGTIMES - Rencana Pemerintah Pusat untuk kembali membuka sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 pada bulan Juli 2021 mendatang tengah dipersiapkan di berbagai daerah. Di Kota Malang, proses simulasi sekolah tatap muka bakal dilakukan secara bertahap mulai pekan depan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana mengatakan, yang akan memulai simulasi pelaksanaan sekolah tatap muka pekan depan ini yakni dari tingkatan TK. Baru, nantinya menyusul tingkatan SD dan SMP.
Baca Juga : Catat! Berikut Jumlah Formasi dan Jadwal Pendaftaran PPPK dan CPNS 2021
"Yang jelas untuk TK akan dimulai minggu depan, kemudian yang SD dan SMP. Untuk SD kelas 6 itu kan ujian, kami usahakan tatap muka walaupun online tapi di sekolah," ujarnya.
Jadwal simulasi sekolah tatap muka untuk tingkatan SD, dijelaskan Suwarjana, akan dimulai untuk siswa kelas 6. Yakni, dijadwalkan pada 15 April 2021 ini. Sedangkan, untuk siswa SD kelas 1 - 5 akan dijadwalkan serentak dengan simulasi sekolah tatap muka siswa SMP pada 19 April 2021.
"Tatap muka kelas 6 SD ini mulai 15 April setelah libur awal ramadan. Kenapa kelas 6 kita masukkan lebih awal, karena mereka sudah 1 tahun nggak masuk, lha ini kami pakai untuk merefresh mata pelajaran kelas 4,5 sebagai bahan ujian nanti," jelasnya.
Teknisnya, menurut Suwarjana, nanti setiap kelas akan diatur jadwal masuk sekolah tatap muka. Sehingga, semua siswa tetap masuk secara bersamaan dengan dibagi di kelas berbeda dalam satu kelas.
Misalnya, untuk siswa SD dengan jumlah 6 kelas. Maka dalam satu minggu akan dibagi, di tiga hari pertama untuk siswa kelas 1, 2 dan 3. Kemudian 3 hari selanjutnya giliran siswa kelas 4, 5, dan 6.
Begitu pula dengan siswa SMP, di mana akan dilakukan penjadwalan yang sama. Seperti kelas 7 di dua hari pertama, kemudian dilanjutkan siswa kelas 8 untuk 2 hari berikutnya dan siswa kelas 9 di dua hari setelahnya.
Baca Juga : Sosiologi Unisba Gelar Kajian Budaya, Sosiolog Tegaskan Bonus Demografi sebagai Berkah
"Masuknya siswa tetap bersamaan, katakanlah 1 kelas tidak ada separo daring separo di kelas. Jadi kami memecahkan protokolnya, ruangan kelasnya kita kembangkan. Sudah protokol, masuk semua, tapi beda-beda kelas, dalam satu kelas nanti di bagi di ruang berbeda," terangnya.
Lebih jauh, Suwarjana menyatakan, untuk pelaksanaan sekolah tatap muka ini harus diizinkan oleh orang tua siswa masing-masing. Setelahnya, barulah setiap sekolah nanti mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Satgas Covid-19.
Sebelum dilakukan tatap muka, pihaknya juga akan menurunkan tim khusus untuk peninjauan lapangan. Hal ini guna melakukan chek kesiapan sarana prasarana dan fasilitasi sekolah dengan bakal dibukanya sekolah tatap muka.
"Tapi insya Allah semua sarana prasarana sekolah (terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19) ada semua. Mulai thermogun, alat cuci tangan, hand sanitizer, itu dan lainnya," tandasnya.