JOMBANGTIMES - Dua pelajar di Jombang menjadi korban pengeroyokan puluhan pelajar yang sedang konvoi kelulusan. Korban mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke Puskesmas.
Peristiwa pengeroyokan ini dialami oleh Muhammad Samsul Huda (19) dan Muhammad Afif Al Aziz (17), pelajar salah satu SMK swasta di Kecamatan Sumobito pada siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca Juga : Lakukan Pelecehan Seksual, Oknum Dosen UNEJ Terancam Dipecat
Saat itu keduanya sedang perjalanan pulang sekolah dengan melintasi jalan raya Sumobito-Mojoagung atau tepatnya di Dusun Losari, Desa Kedungpapar, Kecamatan Sumobito. Di waktu yang sama, datang dari arah selatan atau arah Kecamatan Mojoagung 20 pelajar yang sedang konvoi kelulusan.
Puluhan pelajar dengan seragam sekolah yang dicoret-coret tersebut, menghentikan laju motor kedua korban karena menghalangi iring-iringan konvoi.
"Jadi sekelompok anak sekolah dengan berkendara roda dua, kurang lebih 20 orang dari arah Mojoagung menuju Sumobito. Berpapasan dengan dua orang anak sekolah dari STM di Sumobito, kemudian berhenti dan terjadi keributan," terang Kapolsek Sumobito AKP M Amin saat diwawancarai wartawan.
Setelah mengeroyok kedua korban, puluhan pelajar tersebut langsung melanjutkan konvoinya ke arah simpang tiga Polsek Sumobito. Menjadi korban pengeroyokan, kedua pelajar tersebut lantas melaporkannya ke kepolisian setempat.
Dikatakan Amin, saat ini kedua korban sedang dirawat di Puskesmas Sumobito karena mengalami luka memar di wajah dan kepala. "Korban luka memar di kepala dan wajah. Akibat dipukul pakai tangan," tandasnya.
Baca Juga : Yuk Ikuti Kompetisi TikTok HUT ke-107 Kota Malang, Bertabur Hadiah Total Puluhan Juta
Aksi pengeroyokan oleh sekelompok pelajar ini langsung mendapat penanganan polisi. Saat ini, polisi telah berhasil menangkap dua pelajar yang diduga pelaku pengeroyokan. Mereka adalah Bimo Bimbi (18) dan Gilang Pramudita (20), pelajar salah satu SMK di Kecamatan Mojoagung.
Keduanya saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Sumobito. "Pelaki masih kita lakukan penyelidikan," pungkasnya.(*)