MALANGTIMES - Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) terus berupaya mendorong bangkitnya perkonomian yang selama ini jatuh akibat pandemi Covid-19.
Hal itu dilakukan salah satunya dengan menggelar Malang Batik Festival 2021, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga : Melalui Bimker, Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Hasilkan Berbagai Produk Olahan
Berbagai macam kegiatan, mulai dari fashion show batik karya dari desainer-desainer Kota Malang hingga pameran karya batik dari lima kecamatan di Kota Malang semakin meramaikan event tersebut.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengapresiasi adanya kegiatan dengan melibatkan banyak pelaku kerajinan maupun para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) ini. Pihaknya menyebut, hal ini merupakan salah satu upaya recovery ekonomi.
"Saya apresiasi ini. Kita ingin menggerakkan dan menguatkan recovery ekonomi. Pelan tapi pasti ini (pemulihan ekonomi) akan terus kita lakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan," terangnya.
Melihat potensi yang ada khususnya untuk batik khas Malang, Sutiaji berharap batik lokal Malang bisa ditampilkan dalam event-event besar sehingga nantinya bisa masuk pada pasar global.
Batik saat ini tak hanya menjadi sebuah karya regional saja, melainkan telah mendunia. Banyak negara-negara lain yang menggemari batik. Bahkan dalam pertemuan penting atau acara-acara resmi, busana batik yang sering digunakan.
"Harus bawa ke pameran-pameran, disampaikan ke marketplace juga. Batik ini banyak digemari, ketika acara resmi tidak pakai jas lagi, tapi pakai batik. Ini peluang besar bagi kita semua, tinggal bagaimana kita mampu bersaing dan menguatkan," bebernya.
Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji menjelaskan esensi dari Dekranasda adalah menggali, mengembangkan dan melestarikan, khususnya batik lokal Malang. Sehingga, dalam Malang Batik Festival 2021, tak hanya digelar fashion show, namun juga pameran batik karya lokal Malang.
"Alhamdulillah kami berhasil mengandeng Forkopimda, Aptisi maupun perguruan tinggi lainnya serta dari perbankan, kami ajak kolaborasi untuk bisa memperagakan karya anak bangsa. Fashion Malang tak kalah dengan nasional. Ini bentuk kami meningkatkan para pelaku usaha mikro, dari mikro ke kecil, dari kecil ke menengah dan kemudian bisa menjadi mandiri," terangnya.
Baca Juga : Koperasi di Ngawi Optimis Tidak Kena Imbas Covid-19
Kepala Diskopindag Kota Malang, Muhammad Sailendra ST MT, mengatakan hal yang senada dengan Wali Kota Malang. Kegiatan Malang Batik Festival 2021 ini merupakan kegiatan untuk membangkitkan ekonomi, khususnya di bidang fashion maupun kerajinan.
"Ini juga upaya untuk lebih mengembangkan UKM subsektor kerajinan batik maupun lainnya untuk menjadi kreatif dan sekaligus memperdayakan perajin," terangnya.
Selain itu, kegiatan tersebut, dijelaskan Sailendra juga untuk memunculkan motif-motif batik baru melalui berbagi perlombaan, yang itu bisa saja menjadi ciri khas batik lokal Malang. Dari 166-an peserta yang ikut dalam lomba desainer batik Malangan, saat ini terjaring 24 finalis.
Sedangkan untuk perlombaan desainer masker batik Malangan, diikuti oleh 60 IKM kriya dan fashion yang kemudian terdapat enam orang yang terpilih.
"Kalau untuk lomba fashion show ada 14 desainer yang ikut. Ada lomba fashion, lomba desain masker, ada workshop dan juga pameran produk unggulan yang diikuti oleh 40 IKM," jelasnya.