MALANGTIMES - Penghijauan digelar dalam rangka peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) Ke-17 Taruna Siaga Bencana (Tagana). Tagana Kota Malang melaksanakan gerakan penanaman 1.000 pohon.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko memberikan apresiasi terhadap gerakan penanaman 1.000 pohon karena berkolaborasi dan bersinergi dengan lembaga-lembaga pendidikan.
Baca Juga : Kuak Kapabilitas Calon Rektor, Sema UIN Malang Ingin Ada Uji Publik dan Debat Terbuka
"Teman-teman Tagana di seluruh Indonesia sedang ulang tahun. Khusus di Malang, 1.000 pohon. Seluruh Indonesia 1 juta pohon. Teman-teman Tagana berkolaborasi dengan sekolah-sekolah dan banyak pihak. Saya setuju dengan kegiatan ini karena ada unsur edukasi," ujarnya kepada MalangTIMES.com, Selasa (30/3/2021).
Pria yang akrab disapa Bung Edi ini menuturkan bahwa unsur edukasi terlihat dalam gerakan penanaman 1.000 pohon. Di situ juga terdapat pendidikan karakternya dengab mengajak murid-murid di SD Negeri Model Tlogowaru, Kota Malang dalam menyemarakkan HUT Tagana.
"Ada juga upaya membangun kembali alam kita yang mungkin sudah ternodai dan kurang bagus udaranya, airnya. Pelestariannya kita perbaiki lagi. Sehingga dengan demikian, kita berikan yang terbaik kepada alam semesta ini berupa menanam pohon," ungkapnya.
Bung Edi pun berharap dalam rentan waktu 2020 hingga 2021 Tagana Kota Malang dapat mengambil hikmah ditengah pandemi covid-19. Apalagi, pada awal kemunculan vovid-19, Tagana Kota Malang sedang fokus dalam penanganan covid-19.
Penghijauan ini juga memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kepada anak-anak, dengan memberikan pengetahuan terkait tanggap bencana. Salah satunya dengan menanam pohon.
"Begitu ada situasi yang kayak gini, semuanya menjadi tanggap. Harapan saya, Tagana ambil hikmah, mawas diri dalam kondisi pandemi semacam ini dan alhamdulillah tidak hura-hura tapi menanam pohon. Saya setuju," tandasnya.
Selanjutnya Kepala Bidang Rehabilitas dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos-P3AP2KB (Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang Titik Kristiani mengatakan bahwa pihaknya merasa bangga dengan peran Tagana Kota Malang di tengah pandemi covid-19.
Baca Juga : GP Ansor dan Banser Tulungagung Apresiasi Penangkapan Terduga Teroris di Tenggur
"Kami merasa bangga dengan Tagana Kota Malang karena dengan segala keterbatasan di masa pandemi ini, mereka tetap eksis dan berusaha menggandeng beberapa pihak untuk memeriahkan acara HUT Tagana tadi dengan penghijauan," ujarnya.
Lanjut Titik bahwa pihaknya juga berterima kasih kepada para anggota Tagana Kota Malang dalam memberikan edukasi terkait tanggap bencana kepada murid-murid sekolah sejak dini. "Kami berharap Tagana ini semakin eksis. Kemudian karena ini terkait dengan kebencanaan ya, relawan-relawan itu untuk secara bertahap mereka merekrut lagi anggora relawan baru. Jadi, ada regenerasi supaya tidak putus," terangnya.
Sementara itu, Koordinator Tagana Kota Malang Djoko Anung Prijanto mengatakan, gerakan penanaman 1.000 pohon berisi berbagai macam jenis pohon. Di antaranya pohon pule, alpukat dan duren.
"Karena wawali menawarkan pule, sebetulnya kami sudah punya alpukat sama durian. Tetapi kami laksanakan kebetulan di sekolah-sekolah ini memberikan dukungan. Makanya di Tagana bekerja sama dengan multi-pihak," ujar dia.
Terakhir, terkait kebencanaan, Anung juga berharap agar seluruh masyarakat di Kota Malang memahami pengetahuan tanggap bencana. Hal tersebut sangat penting di tengah letak geografis Kota Malang yang berada di sekitar gunung, bukit hingga lautan. "Harapan kita itu semua masyarakat itu mengenal dan mengerti tentang bencana karena saat ini sangat luar biasa," pungkasnya.