MALANGTIMES - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mewujudkan smart city secara menyeluruh belum bisa terealisasikan dalam waktu dekat. Namun, bukan berarti persiapan dan segala kebutuhan untuk menuju hal tersebut terabaikan.
Upaya-upaya percepatan program smart city yang sudah digaungkan sejak 2014 terus digencarkan guna mewujudkan smart city secara menyeluruh di tahun 2022 mendatang.
Baca Juga : Aremania Gelar Aksi Tuntut Konflik Dualisme Arema, Satgas Covid-19 Bubarkan Massa Aksi
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, implementasi Pemkot Malang dalam membangun smart city salah satunya dengan dibentuknya Kelembagaan Tim Koordinasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang didasari dengan SK Wali Kota Malang No. 209/2019.
Melalui SK tersebut, sebagai satu upaya mengkolaborasikan kompetensi yang berbasis Pentahelix atau meliputi unsur ABCMG.
"A nya itu Akademisi, B nya Bussiness atau Pebisnis, C nya adalah Community, Komunitas atau masyarakat. Terus G nya adalah Government atau kami, dan M nya adalah media," katanya.
Adapun, sistem pelayanan publik secara bertahap juga berbasis digital. Di antaranya Smart Governance dengan layanan seperti App. Ker, SURADI, SIPD, Dashboard, SAMBAT, Si Bansos, Si Preti Berbasis Mobile, SIM PKK, SIM Izol, E-Pokir, Si-PTL, dan SIM Kesehatan Hewan.
Kemudian, dari aspek ekonomi, Pemkot Malang juga tengah mengupayakan Smart Economy. Seperti dengan adanya MALPRO (Malang Beli Produk Lokal). Termasuk, mulai memberlakukan sistem digitalisasi di pasar rakyat dengan metode pembayaran cashless.
Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno Bakal Kembangkan Potensi Wisata dan Perekonomian Kabupaten Malang
"Nantinya juga terus akan mengarah kepada smart-smart yang lain, smart living, smart informannya, smart economy. Kita kuatkan sekarang ya smart economy, karena pasar kita sudah pasar global," jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkot Malang juga telah memasang 551 Wifi di semua RW di Kota Malang. Fasilitasi tersebut, kiranya tak hanya digunakan oleh anak-anak sekolah yang membutuhkan sistem pembelajaran daring.
Di sisi lain, program yang dijalankan adalah memberi peluang bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Di mana, di setiap kelurahan harapannya pelaku UMKM bisa memanfaatkan pemasaran melalui market place.