TULUNGAGUNGTIMES - Viralnya cabai rawit di Banyuwangi yang merah akibat dicat, belum ditemukan di Tulungagung. Namun, keluhan ibu rumah tangga dan pemilik warung sudah banyak terdengar akibat mahalnya cabai rawit ini.
"Harga cabai saat ini merah total mencapai Rp 130 ribu lebih di pasar. Jika dieceran 1 ons udah Rp 14 ribu," kata Rusmini, saat ditemui di Pasar Ngunut, Minggu (21/3/2021).
Baca Juga : Gaya Fashion Baru Batik Ecoprint Mulai Banjir Peminat
Jika cabai campuran, disebutnya, lebih murah. Namun jika sudah terbiasa menggunakan cabai yang sudah merah tidak puas jika dicampur yang masih hijau.
"Kurang marem (kurang senang, red), mending yang merah semua," ujarnya.
Sementara itu, Puji salah satu pedagang eceran mengatakan jika cabai rawit campuran antara merah dan hijau di jual Rp 110 ribu per kilogram.
Ditanya apakah sudah menemukan ada cabai rawit yang dicat agar kelihatan merah, ia mengatakan, belum pernah melihat namun mendengar saat belanja di pasar.
"Belum pernah menemukan. Namun di pasar tadi ramai katanya ada videonya gitu. Tapi saya belum lihat, baik lombok (cabai rawit) atau videonya," ungkap Puji.
Seperti diketahui, video viral cabai dicat terjadi di Banyuwangi. Video yang diunggah akun Facebook Agung Emfet Putra Blambangan 2 hari lalu itu hingga kini masih menjadi perbincangan.
Dalam video itu, terlihat seseorang sedang menumis cabai rawit. Cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan warna oranye kemerahan. Cairan itu lama-lama terlihat semakin mengental. Sambil mengaduk-aduk cabai yang ditumis, pembuat video terus berkomentar.
"Lombok iso dicet lho. deloken to. ati-ati tenan dulur-dulur kabeh, konco2 kabeh lek ngumbah sing tenanan. Deloken iki lho cet iki lho. cat oren warna lombok iki lho," demikian suara pria dalam video tersebut.
Pengecatan cabai rawit serupa beberapa kali diberitakan media. Biasanya saat harga mahal ulah orang tak bertanggung jawab berniat mengambil keuntungan lebih besar.