INDONESIATIMES - Ulama K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha sempat menjadi sorotan publik. Beberapa waktu lalu Gus Baha sempat menyebut jika Diba' dan Barzanji merupakan karangan dari orang Syiah.
Tak ayal, pernyataan Gus Baha itu langsung menuai pro kontra bagi umat Islam. Terkait hal itu Gus Baha lantas menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya.
Baca Juga : Banyak Tambang Udang Ilegal, Ini Alasan Dinas Perikanan Kabupaten Bangkalan Tak Banyak Bertindak
Permintaan maaf itu ia sampaikan melalui video yang diunggah di cahnnel YouTube thoriqussalam indonesia.
Dalam video berjudul "Video Lengkap Klarifikasi dan Jawaban Gus Baha' Addiba'i Bukan Syiah (Reupload)" ia memberikan klarifikasi soal ucapannya kala itu.
Ia tampak didampingi oleh 3 rekannya. Dalam penjelasannya, Gus Baha mengatakan meminta kepada Allah SWT menunjukkan jalan yang benar.
"Jadi saya pastikan, saya sendiri orang sering baca Diba' dan saya pastikan doa Diba' ada kata ajma'in, saat menyebutkan kata ajma'in itu menunjukkan ahli sunnah," ujar Gus Baha.
Ia lantas meminta maaf atas apa yang ia sampaikan pada kala itu. "Saya pastikan secara sadar, saya mohon maaf, atau salah ya mohon maaf," cetusnya. Gus Baha juga mengatakan ia kerap membaca Istighfar dan berharap kepada Allah SWt agar hal ini tidak menjadi masalah.
"Saya sebetulnya nggak ingin klarifikasi, ya mumpung ada beliau-beliau ke sini," paparnya.
Seperti diketahui, bagi sebagian besar umat Islam tentu tak asing dengan kegiatan selawatan yakni Diba'i dan Barzanji. Bacaan-bacaan selawat ini dibalut dalam seni yang dilantunkan dengan irama atau nada.
Biasanya, dalam pelantunan bacaan yang berisi suatu doa-doa, pujian-pujian dan kisah serta riwayat Nabi Muhammad SAW ini dilakukan atau ditampilkan di malam hari dengan posisi berdiri.
Meski begitu, tradisi tersebut tak sepenuhnya diakui. Beberapa golongan menyebut jika tradisi itu dianggap tidaklah benar. Sehingga menimbulkan ketegangan tersendiri.
Baca Juga : Pertahankan Wilayah Hutan, Bupati Trenggalek Segera Surati Gubernur Jatim
Terkait hal itu sebelumnya Gus Baha mengajak masyarakat untuk tidak saling mengklaim kebenaran. Dia menilai, setiap bentuk rasa cinta kepada Rasulullah SAW wajar dituangkan dengan bentuk dan cara yang berbeda.
Hal itulah yang lantas membuat kontroversi oleh umat Islam. Ulama ternama tersebut menyebut jika Diba'i dan Barzanji memang berasal dari Syiah. Gus Baha juga menyebut jika kedua kitab tersebut sejatinya menjadi menu utama amaliyah warga NU.
Gus Baha menyebut jika santri Mustofa dari NU tidak tahu menahu asal muasal Diba' dan Barzanji yang merupakan karangan dari orang Syiah. Meski, diakuinya jika awal mula Islam masuk ke Indonesia melalui orang Syiah, namun Syiah Zaidiyah.
"Jadi, kayak santri Mustofa (NU), ini tidak tahu kalau Diba’ dan Barzanji itu karangane (karya) orang Syiah. Pertama Islam masuk Indonesia, memang, lewat orang Syiah. Cuma Syiah-nya Zaidiyah. Makanya, Diba’ tidak menyebutkan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali," katanya.
Pernyataannya tersebut diperkuat dengan berbagai hadits dan ayat yang disebutkan dalam kedua kitab itu. Yang mana, diartikannya Zainal Abidin yakni Ali dan putranya Baqir sebaik-baiknya wali.
Menurut dia, semua ulama mengakui jika Diba' itu Syiah, tetapi Syiah Zaidiyah. "Semua ulama mengakui kalau Diba’ itu Syiah. Cuma Syi’ah Zaidiyah. Tapi tetap Syi’ah," jelasnya.