MALANGTIMES - Tumpukan sampah yang sudah mengendap di sepanjang gorong-gorong Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang sangat memprihatikan. Itulah yang ditemukan Satgas Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang saat melakukan pembersihan, Rabu (10/3/2021).
Tumpukan sampah yang diduga sudah bertahun-tahun itu telah mengalami sedimentasi dan menyebabkan air meluap ke jalan jika hujan turun.
Baca Juga : Antisipasi Kerumunan dalam Pandemi Covid-19, Wali Kota Sutiaji Sarankan Aksi Daring
Eko Setyo Mahanani, Kabid Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan apa yang telah dilakukan masyarakat. Karena kondisi itu secara tak langsung menunjukkan ketidakpedulian dengan lingkungan. Sehingga menyebabkan air selalu meluap jika hujan turun.
“Volume air fungsinya hanya 10 persen dari semestinya 100 persen di gorong-gorong, dan telah sedimentasi yang menumpuk,” kata Eko.
Eko menjelaskan bahwa sedimentasi terbentuk sudah sekian tahun hingga menutup aliran air yang ada di gorong-gorong. Wajar jika hujan turun di Jalan Brigjen Slamet Riyadi air selalu meluber ke jalan raya.
“Sedimentasi ini kemungkinan sudah berjalan tahunan, dan kemungkinan tidak tersentuh oleh masyarakat, sehingga jadinya ya selalu meluap kalau hujan,” kata dia.
Disisi lain, juga ada beberapa bangunan yang menutup lubang bak kontrol, padahal secara aturan 5 sampai 6 meter harus ada bak kontrol agar petugas Satgas DPUPRPKP bisa mengontrol.
“Nah, tadi sekitar 20 meter tidak ada bak kontrol sama sekali, jadi kami terbatas saat melakukan pembersihan di sana,” keluhnya.
Baca Juga : 1 April Lansia Kota Malang Divaksin Covid-19 dengan Sistem Drive Thru
Dalam hal ini, DPUPRPKP Kota Malang mengangkat hasil sedimentasi yang telah dibersihkan hampir lebih dari 1 dump truk. “Disini peran masyarakat sangat dibutuhkan agar tidak terjadi genangan air lagi, minimal kerja bakti agar juga tidak banjir,” ungkapnya.
Kemungkinan pembersihan akan dilanjutkan di Jalan Brigjen Slamet Riyadi dalam beberapa hari ke depan mengingat kondisi sedimentasi cukup parah.