MALANGTIMES - Sebanyak 60 pegawai Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN MALIKI) Malang menjalani vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Klinik UIN Maulana Malik Ibrahim (UMMI), Jumat (26/2/2021). Vaksinasi tahap kedua itu juga diikuti Rektor UIN MALIKI Malang Profesor Dr Abdul Haris MAg, beserta pejabat struktural kampus.
Prof Haris-panggilan akrab Profesor Dr Abdul Haris MAg-, mengatakan, jika dalam vaksinasi kali ini, para pegawai yang divaksinasi adalah mereka yang memang dalam keseharian masih melakukan kegiatan di kantor.
Baca Juga : Dorong Ekonomi Indonesia Menko Perekonomian Minta Belanja Produk Nasional
"Untuk sekarang ini memang diutamakan kepada teman-teman yang setiap hari masuk kantor terus. Seperti saya ini, meskipun saya absennya Work From Home (WFH) tapi saya tetap masuk meskipun nggak full karena memang ada beberapa kegiatan dan berkas yang perlu ditandatangani," jelasnya.
Setelah ini, tentunya vaksinasi lanjutan akan terus dilakukan secara bertahap kepada seluruh pegawai UIN MALIKI Malang. Hal ini tentunya sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari Covid 19. Sehingga, gerakan vaksinasi ini dilakukan secara masif. "Kalau ada yang terkena (Covid 19) satu tentu kan akan bisa menular kepada yang lain, sehingga semua harus divaksin," ungkapnya.
Karena itu, pihaknya juga turut mengimbau, tak hanya para pegawai UIN MALIKI Malang, namun juga semua pihak masyarakat untuk harus mengikuti program vaksinasi. "Semua masyarakat harus ikut. Dan saya sendiri sudah mengikuti vaksinasi dan Alhamdulillah lancar," ungkap Rektor kelahiran Lamongan itu.
Sementara itu, Penanggung Jawab kegiatan vaksinasi, Umi Lisa Desyanti mengatakan, beberapa dari peserta vaksinasi ada yang tak bisa langsung divaksinasi. Hal itu lantaran beberapa memiliki tensi darah yang tinggi. Sehingga mereka kemudian diminta menunggu beberapa waktu sebelum bisa divaksin.
Baca Juga : "Perang" Terbuka SBY Vs Moeldoko Terkait Isu Kudeta Partai Demokrat
"Ya mungkin habis perjalanan, sehingga tensinya naik, atau dia deg-degan, sehingga naik. Biasanya disuruh menunggu sebentar 10 sampai 15 menit kemudian ditensi lagi, biasanya sudah turun," pungkasnya.