MALANGTIMES - Menyambut dunia kerja, mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) diberikan amunisi tambahan. Amunisi tersebut diberikan melalui Uji Sertifikasi Kompetensi (USK) yang diadakan setiap semester. Hal itu disampaikan Dr Dianawati Suryaningtyas MM, Direktur LSP Unikama kepada MalangTIMES, Rabu (24/2/2021).
“Kami menggelar kegiatan USK ini untuk membantu mahasiswa mendapatkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) untuk bekal mereka nanti saat mencari pekerjaan. Selain mendapatkan SKPI atau sertifikat dari BNSP, kompetensi mereka juga diakui di dunia kerja. Sertifikat ini juga berlaku di seluruh Negara Asean,” jelasnya.
Baca Juga : UIN Malang Gelar Webinar, Bahas Peran PTKIN dalam Pendidikan Nasional Bidang Kesehatan
Unikama sendiri diperbolehkan untuk mengadakan USK lantaran telah mengantongi relisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Karena itu, usai mendapatkan relisensi itu, pertama kalinya Unikama mengelar USK pada tanggal 9 sampai 10 Februari 2021.
Dalam USK tersebut berskema 3D Low Poly Model Artist dan diikuti oleh 29 mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (TI) Angkatan 2017 dan 2018. Dan pada USK kedua, digelar pada tanggal 23 sampai 24 Februari 2021 dengan skema Junior Web Developer yang diikuti oleh 37 mahasiswa aktif.
USK ini dimulai dengan pengisian aplikasi dan kemudian menyelesaikan soal-soal yang diujikan. Assessor atau penilai memberikan penilaian dalam bentuk praktik secara langsung. "Jadi, selama uji kompetensi Assessor sudah terlibat langsung dalam proses penilaian. Sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang didapatkan mahasiswa memiliki masa aktif 3 tahun, bagi mahasiswa yang belum ujian skripsi dapat mengikuti USK ini,” tambahnya.
Sertifikat Kompetensi dari BNSP menjadi bukti pengakuan kompetensi dari apa yang telah dipelajari mahasiswa pada saat dalam masa perkuliahan. Sebab, skema yang dipilih didasarkan pada mata kuliah yang telah diajarkan. Skema yang diujikan di LSP P1, berada di lingkup Universitas hanya bisa mengadakan uji kompetensi yang diikuti oleh mahasiswanya sendiri.
“Tingkat uji kompetensi sendiri disesuaikan dengan SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan mata kuliah yang dipelajari selama perkuliahan. Jadi nantinya, capaian pembelajaran itu bisa diperoleh,” terangnya.
Baca Juga : Dewan Sambut Baik Raperda Pemberdayaan Nelayan, Tambak Garam, Budidaya Ikan, Petambak Garam
Ke depan, LSP akan melakukan pengembangan dengan menambah ruang lingkup dalam skema yang diujikan, di mana tak terbatas para Program Studi (Prodi) TI dan Sistem Informasi saja.
Selain dua prodi tersebut, pihaknya juga akan berfokus pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), khususnya pada mata kuliah Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) untuk juga terfasilitasi dalam USK. Sebab, kompetensi orang-orang yang berkecimpung di dunia Sumber Daya Manusia (SDM) wajib memiliki sertifikat kompetensi.
Bukan hanya itu saja, ada juga skema lain seperti Account Officer (AO), di Prodi Manajemen ada 3 konsentrasi yaitu MSDM, Pemasaran dan Keuangan. "Jika memang memungkinkan saya akan memaksimalkan Prodi Manajemen ini untuk bisa memiliki skema di LSP Unikama, selain itu juga terbuka bagi fakultas-fakultas lain yang ingin mengajukan skema-skema baru,” pungkasnya.