TULUNGAGUNGTIMES- Jumlah pemohon SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) di Polres Tulungagung mengalami lonjakan, Jum'at (19/2/21).
Kenaikan pemohon ini tidak diperkirakan oleh petugas sebelumnya. Akibatnya lobi ruang Kapolres pun dijadikan ruang tunggu pemohon. Demikian juga beranda ruang pelayanan SPKT hingga ke ruang sidik jari juga menjadi ruang tunggu dadakan.
Baca Juga : Selama Pandemi, RSJ Lawang Juga Rawat ODGJ yang Terpapar Covid-19
“Kami tidak menyangka ada ledakan pemohon SKCK begitu banyak. Dengan cepat kursi-kursi kami tata, agar tidak terjadi kerumunan,” ucap Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat.
Pemohon SKCK didominasi oleh pendaftar pegawai BLUD Non ASN RSUD dr. Iskak. Ratusan pemohon datang bersamaan, sehingga terjadi antrean.
“Dengan sangat terpaksa, mohon maaf mungkin ruang tunggunya kurang memadai. Karena pemohon hari ini sangat banyak dibanding kondisi normal,” sambung Tri Saksi.
Padahal pihaknya sudah menyediakan layanan SKCK Online. Banyaknya antrean ini karena warga tidak memanfaatkan layanan SKCK online.
Tri Sakti menambahkan, jika memanfaatkan SKCK Online maka pihaknya bisa menjadwal antrean pemohon, sehingga tidak terjadi antrean panjang. Tri menduga, para pemohon ini ingin mendapatkan layanan lebih cepat sehingga langsung datang ke Mapolres Tulungagung.
“Akhirnya malah terjadi antrean seperti ini. Semuanya pasti akan kami layani, meski harus menunggu,” ujar Tri Saksi.
Untuk permohonan SKCK sebenarnya bisa dilakukan di tingkat Polsek, jadi warga tak harus antre di Polres. Selain itu ke depan masyarakat diminta memanfaatkan layanan SKCK online, untuk memudahkan proses dan menghemat waktu.
Baca Juga : Paparkan Program Kerja di Hadapan Legislatif, Disdikbud Jombang Pamer Program Seragam Gratis
“Kalau online kan sudah diarahkan, datang pukul sekian dan langsung dilayani. Tidak perlu menunggu lama,” tegas Tri.
Tri Sakti melanjutkan, normalnya dalam sehari ada sekitar 50 pemohon SKCK. Dalam lonjakan ini ada 200-an pemohon. Dari jumlah itu, 135 sudah dilakukan pencetakan, sedang sisanya akan dilayani besok.
Meski terjadi penumpukan antrean, pihak Polres melakukan protokol kesehatan bagi pemohon, seperti menjaga jarak. Bahkan petugas menganjurkan untuk tidak saling berbicara selama di tempat tunggu, untuk mencegah potensi penularan virus korona.
Sebagai informasi, RSUD dr Iskak Tulungagung akan merekrut 285 pegawai tidak tetap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Non-ASN. Pegawai yang dibutuhkan mulai dari dokter spesialis, hingga tenaga teknis lulusan SMA/SMK.
Ada 21 dokter spesialis yang dibutuhkan, 30 tenaga kefarmasian dan 98 tenaga keperawatan, terdiri dari 30 perawat ahli (Ners) dan 68 perawat terampil (D3). Selain itu ada tenaga kesehatan, seperti radiografer, ahli nutrisi dan lain-lain sejumlah 34 orang. Kemudian ada 69 tenaga teknis dan 33 tenaga administrasi. Informasi lengkap bisa dilihat di alamat bit.ly/blud-rsudiskak.