free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Diduga Stress Ketahuan Selingkuh, Seorang Wanita Muda Nekat Gantung Diri

Penulis : Satria Romadhoni - Editor : Pipit Anggraeni

16 - Feb - 2021, 18:33

Placeholder
Ilustrasi (Istimewa)

NGAWITIMES - Sungguh tragis, diduga akibat depresi tak menahan cobaan hidup seorang wanita muda di Kabupaten Ngawi nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Senin (15/02/2021) sore sekitar pukul 14.00 WIB.

Wanita itu diketahui bernama Sutini (37 tahun), warga Dusun Cungbelut RT 004 RW 010 Desa Semen Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Dia diketahui meninggal dunia dengan cara gantung diri pada sebuah blandar kayu dapur menggunakan tali tambang plastik warna biru dengan kaki menempel ke tanah, dan tepat di bawahnya terdapat kursi kayu yang jebol.

Baca Juga : Nekat Curi Uang Kotak Amal Masjid, Seorang Pemuda Diringkus Polisi

Dugaan kuat korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena sejak hampir tiga bulan yang lalu mengalami gangguan kejiwaan atau stress karena sejumlah permasalahan.

Berdasarkan penuturan beberapa orang disekitarnya, diketahui jika sebelumnya korban pernah ketahuan oleh suaminya selingkuh dengan tetangganya. Sehingga terjadi perpisahan dan kedua anaknya ikut suaminya. Dalam keadaan stress berat tersebut, korban bahkan diketahui pernah beberapa kali mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan meminum obat-obatan.

Pasca kejadian tersebut, keluarga melakukan pengawasan ketat. Namun pada akhirnya aksi nekat tersebut terjadi tanpa sepengetahuan keluarga.

"stress berat berulangkali ingin bunuh diri, setidaknya sudah lima kali coba bunuh diri" ujar Sutikno, tetangga korban.

Kejadian bunuh diri kini telah ditangani Polres Ngawi. Dari hasil penyidikan di lokasi kejadian, polisi memastikan korban murni meninggal karena bunuh diri. Selain tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.

Baca Juga : UIN Malang Kejar Target 43 Guru Besar, Satu Prodi Satu Profesor

"Korban meninggal karena bunuh diri, tidak ditemukan tanda-tanda penganiyayan" Iptu Suyitno SH Kapolsek Paron.

Aksi bunuh diri sangatlah tidak dibenarkan dengan alasan apapun. Sehingga, apabila mendapatkan permasalahan diharapkan untuk melakukan konsultasi kepada psikiater.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Satria Romadhoni

Editor

Pipit Anggraeni