free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

PWI Bondowoso Santuni Fakir Miskin yang Luput dari Perhatian Pemerintah

Penulis : Abror Rosi - Editor : A Yahya

11 - Feb - 2021, 02:49

Placeholder
Mbah Satriya tampak gembira saat menerima santunan dari PWI Bondowoso (Foto: Abror Rosi/Jatim times)

BONDOWOSOTIMES - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bondowoso memberikan bantuan kepada mbah Satriya, janda tua berumur 83 tahun di Desa Kembang Kecamatan Bondowoso yang luput dari perhatian pemerintah, Rabu (10/2/2021). Pemberian bantuan diberikan dalam momentum Hari Pers Nasional (HPN), 

Ketua PWI Bondowoso, Haryono mengatakan, dirinya mengetahui kondisi kehidupan nenek tersebut melalui pemberitaan di media online. "Beritanya hari ini. Tayang di sejumlah media. Tanpa menunggu besok kami langsung bergerak. Menggunakan dana seadanya dan swadaya dari teman-teman," katanya saat dikonfirmasi.

Baca Juga : Nenek 83 Tahun Hidup Sebatang Kara Tanpa Bantuan Pemerintah

Selain momentumnya bersamaan dengan HPN 2021, pihaknya menegaskan kondisi nenek tersebut harus segera mendapatkan respons. Mirisnya lagi, lokasinya berada di wilayah kota.

"Sangat miris ketika mengetahui kondisi secara langsung. Rumahnya sangat tidak layak. Ranjangnya berdempetan dengan tempat menanak alias dapurnya," katanya.

Adapun bantuan yang diberikan PWI Bondowoso, yakni sembako. Berupa beras, minyak, gula dan sejumlah bahan pokok lainnya. "Ada sejumlah uang tunai. Semoga bermanfaat meski jumlahnya tak seberapa," jelasnya usai memberikan bantuan.

Sementara itu, Nenek Satriya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada sejumlah insan pers yang memberikan bantuan. "Semoga mendapatkan balasan lebih baik. Terima kasih banyak," ucapnya penuh rasa syukur.

Diberitakan sebelumnya, Nenek Satriya mengaku belum pernah mendapatkan batuan sosial dari pemerintah. Baik kabupaten maupun pusat. "Saya tidak pernah menerima bantuan. Dulu pernah sekali ketika suami masih hidup. Sekarang ketika suami meninggal justru tak dapat," terangnya.

Baca Juga : Polres Malang Cari Penyebab Wilayah yang Penyebaran Covid-19 Masih Tinggi

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia terpaksa mengumpulkan barang bekas. Namun itu pun dijual setelah satu bulan pengumpulan.

Menurutnya, pengumpulan barang rongsokan selama sebulan maksimal dijual Rp 45 ribu. Tentu hal itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. "Kadang dibantu tetangga, dikasih beras sama anak saya. Itu pun anak saya juga mendapatkan bantuan," paparnya.

Nenek Satriya berharap mendapatkan perhatian pemerintah khususnya Kabupaten Bondowoso. "Sama sekali tak dapat bantuan," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Abror Rosi

Editor

A Yahya