MALANGTIMES - Kondisi Puskesmas Bareng yang tak strategis sebagai tempat pelayanan kesehatan di Kota Malang menjadi perhatian khusus. Bagaimana tidak, puskesmas yang berlokasi di Jl Tenes itu aksesnya cukup sukar dilalui masyarakat khususnya yang membutuhkan layanan kesehatan.
Mulai akses masuk saja pasien harus melewati gang sempit, dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Posisi gedung Puskesmas Bareng sendiri juga diapit oleh kawasan permukiman warga.
Baca Juga : Inspirasi Pakai Midi Skirt ala Korea, Simple dan Modis Abis!
Alhasil, ketika ada pasien yang butuh pergerakan cepat untuk dievakuasi dengan menggunakan kendaraan besar seperti mobil ataupun ambulance hanya bisa menunggu di depan gang saja.
Plt Kepala Dinas (Dinkes) Kota Malang Sri Winarni Kota Malang mengungkapkan pada dasarnya lokasi Puskesmas Bareng memang telah direncanakan untuk direlokasi sejak lama. Hanya saja anggaran untuk itu sempat teralihkan untuk penanganan Covid-19.
Karenanya, proses relokasi tersebut akhirnya harus mundur dari jadwal yang semula dilakukan di tahun 2020 lalu.
"Memang sudah ada pemikiran akan direlokasi. Di tahun 2020 sudah dianggarkan, tapi karena ada refocusing anggaran untuk Covid-19 dan sebagainya, akhirnya itu tidak dapat dilaksanakan," ujarnya.
Rencananya, menurut dia, proses relokasi untuk Puskesmas Bareng itu akan dilakukan di tahun 2022 mendatang. Namun, terkait lokasi barunya ia masih enggan mengungkapkannya secara pasti.
"Ini kita di tahun 2022 sudah merencanakan relokasi Puskesmas Bareng. Semoga nanti sesuai dengan rencana, kondisi sudah semakin baik. Hal itu mampu kita laksanakan," imbuhnya.
Lebih jauh, perempuan yang kini menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Malang itu menyatakan, selain Puskesmas Bareng relokasi juga bakal dilakukan untuk Puskesmas Cisadea.
Baca Juga : Wujud Kepedulian, Golkar Jatim Serahkan Bantuan Kepada 900 Pengungsi Korban Banjir Jombang
Puskesmas Cisadea sendiri dinilai perlu dilakukan relokasi, lantaran tempatnya yang dinilai terlalu sempit.
Anggarannya pun yang disiapkan dikatakannya, sebesar Rp 20 Miliar untuk pembelian tanah Puskesmas Bareng dan pembangunan Puskesmas Cisadea.
"Puskesmas Cisadea sudah berproses untuk direlokasi. Karena kecil di sana, kalau kita menyebutnya puskesmas imut," paparnya.
Untuk anggarannya sendiri, ia mengatakan di Tahun 2022 dianggarkan Rp 20 miliar untuk pembelian tanah puskesmas Bareng dan pembangunan Puskesmas Cisadea. Lalu, berlanjut pada tahun 2023 dianggarkan Rp 10 Miliar untuk pembangunan Puskesmas Bareng.
"Ini tengah berproses semuanya," pungkasnya.