free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Ternyata di Makkah Juga Ada Tempat Pesugihan, Bila Mengambil Air Bisa Jadi Kaya?

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Pipit Anggraeni

07 - Feb - 2021, 15:30

Placeholder
Kulah Yaman, tempat yang diyakini sebagai tempat pesugihan di Makkah dan dilarang dikunjungi. (Foto: Screenshoot Youtube Alman Mulyana).

MALANGTIMES - Berbicara mengenai dunia ghaib, nampaknya tak hanya ada di Indonesia saja. Di Arab Saudi salah satunya, yang juga ditemui hal-hal ghaib.

Kebanyakan orang Indonesia, memanfaatkan hal ghaib untuk pesugihan diri. Nah, hal ini pula yang rupa-rupanya ada juga di negara jazirah Arab ini.

Baca Juga : Ratusan Pemuda di Malang Terjaring Operasi Yustisi dan di Swab Antigen, 1 Positif

 

Bahkan untuk mengantisipasi adanya kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada kemusyrikan ini, Pemerintah Arab Saudi secara khusus menutup salah satu lokasi yang disinyalir dimanfaatkan untuk hal-hal yang melanggar syariat Islam.

Kulah Yaman nama tempatnya, dimana lokasi ini diyakini menjadi tempat pesugihan yang ada di Kota Makkah. Potret tersebut tergambar dalam video vlog dari Alman Mulyana, yang kala itu tengah menunjukkan seperti apa bentuk dari tempat yang tak boleh dikunjungi tersebut bersama para rekanannya.

Diceritakan di dalam video berdurasi 15.33 menit tersebut, tempat itu sesuai dengan namanya merupakan sebuah kotak besar atau kolam berisikan air. Sekitar 10 atau 15 tahun lalu, area ini kerap menjadi jujugan para jamaah haji dan umrah.

Namun, karena diyakini dijadikan sebagai tempat yang tidak benar atau disebut sebagai alat untuk melakukan hal-hal kemusyrikan, maka tempat tersebut saat ini telah ditutup.

"Jaraknya sekitar 300 sampai 500 meter saja dari Masjidil Haram. Ini imbauan buat para jamaah haji khususnya, dan umrah juga. Sebenarnya kita membuat video ini tidak untuk menunjukkan sesuatu, sehingga mendatangi tempat ini untuk berbuat tidak benar. Tetapi ini imbauan bahwa ketika melaksanakan haji atau melaksanakan ibadah umrah kita jangan melakukan hal-hal yang di luar ketentuan islam atau menyimpang dari syar'i. Biar ibadah kita nggak sia-sia," ungkap seorang dalam video tersebut.

Video : HATI HATI !! JANGAN MENGUNJUNGI TEMPAT INI SAAT BERADA DI MEKKAH

Digambarkan pula, bahwa tempat ini termasuk berada di tengah kota. Namun, memang kondisinya sedikit mistis. Apalagi, jika malam hari tiba, karena diapit bangunan tua, perhotelan dan pepohonan.

Baca Juga : Sikapi Curah Hujan Tinggi, Pemkot Kediri Tambahkan Inlet hingga Ekskavasi Sungai

 

Meski begitu di area tersebut, juga banyak orang-orang yang tidur di siang hari dibawah pohon rindang. Potret dari luar gedung Kulah Yaman saat ini banyak tumpukan sampah. Dulu konon, banyak orang yang rela mengambil air dari tempat ini untuk di bawa pulang ke negaranya.

"Ini berada di tengah kota, namannya Kulah Yaman. Di Indonesia seperti genangan air. Kalau di Jawa, Kulah itu kotak yang di dalamnya berisi air. Inilah yang namanya Kulah Yamani, tidak jauh berbeda. Kulah itu tempatnya air dan Yaman itu orang Yaman," terangnya.

Mereka mengimbau, agar masyarakat Indonesia khususnya yang akan menjalankan ibadah haji atau umrah untuk memperhatikan betul tujuannya. Yakni, selalu waspada dan bertanya kepada ustadz pendamping agar tidak salah menggunakan tempat.

"Sebaiknya tanya dulu kepada ustadz-nya apa yang dilarang dan diperbolehkan, mana saja tempat-tempat yang mustajab untuk doa. Sehingga kita tidak tersesat, meyakini sesuatu yang tidak ada dalilnya," jelasnya.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Pipit Anggraeni