MALANGTIMES - Operasi Yustisi skala besar di Kota Malang dilakukan dan menjaring sebanyak 130 pemuda yang sedang asyik nongkrong di cafe dan langsung dilakukan tes swab antigen. Hasilnya ditemukan 1 pengunjung cafe yang dinyatakan positif.
"Malam ini kita melakukan 130 tes swab antigen kita mendapatkan ada 1 yang tadi positif," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada awak media, Sabtu (6/2/2021) malam.
Baca Juga : Mayat di Kali Asem Lumajang, Ternyata Warga Desa Karanganom
Perwira yang akrab disapa Leo ini melanjutkan bahwa tindakan selanjutnya, kepada 1 orang laki-laki yang telah dinyatakan positif melalui tes swab antigen, langsung di evakuasi menuju safe house Jalan Kawi, Kota Malang.
"Jadi malam ini langsung kita bawa ke safe house jalan kawi dan langsung dirawat disana. Jadi kita sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure, red) kita yang positif langsung kita bawa ke tempat isolasi," jelasnya.
Leo juga didampingi oleh Dandim 0833 Letkol (Arm) Ferdian Primadhona dan Kepala Satpol PP Priyadi saat pelaksanaan operasi yustisi skala besar yang menyasar beberapa titik rawan berkumpulnya pemuda, salah satunya di kawasan Sudimoro.
Saat melakukan operasi yustisi skala besar tersebut, Leo mengingatkan kepada seluruh pengelola cafe dan pengunjung bahwa saat ini Kota Malang masih dalam pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) jilid ke-2 dan tidak ada toleransi bagi pelanggar protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas).
"Kita sudah memberikan kelonggaran-kelonggaran tetapi yang kita temukan tempat-tempat ini (kapasitas, red) masih diatas 50 persen. Ini yang kita berikan teguran tadi, bahwa kapasitas harus 25 persen. Juga kita imbau untuk menerapkan 5M," jelasnya.
Terlebih lagi, kawasan cafe di Jalan Sudimoro tersebut merupakan tempat yang sering dikunjungi dan sebagai titik berkumpulnya para pemuda untuk nongkrong yang terkadang hingga larut malam tanpa memerhatikan protokol kesehatan 5M.
Perwira dengan 3 melati dipundaknya ini juga menegaskan bahwa penerapan dan penindakan terkait protokol kesehatan tidak akan berhenti hanya pada saat momentum PPKM di Kota Malang.
Baca Juga : Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Malang Menurun karena Ini
"Kita tidak boleh berhenti, hanya karena selesai PPKM bubar jalan, tidak ada. Saya dengan Pak Dandim komitmen, PPKM tidak PPKM kegiatan ini terus kita laksanakan. Dan kita tidak kasih tahu tempatnya dimana dan kita akan terus lakukan ini," tegasnya.
Disinggung mengenai keberangkatan yang langsung menyasar kawasan cafe di Jalan Sudimoro, Leo mengatakan bahwa sebelumnya tidak ada laporan dari masyarakat, melainkan pihaknya telah menempatkan tim di titik-titik rawan terjadinya kerumunan di Kota Malang.
"Kita kan punya tim juga. Jadi kita tidak mengandalkan laporan. Saya sudah tahu tempat-tempat dimana memang menjadi tempat titik kumpul. Terutama anak-anak muda di malam minggu ini. Kita sampai tengah malam begini ini tujuannya mengedukasi mereka juga," terangnya.
Terkait penerapan tes swab antigen di tempat saat pelaksanaan operasi yustisi, Leo mengatakan bahwa akan memberlakukan sampling di titik-titik rawan berkumpulnya para pemuda tanpa memerhatikan protokol kesehatan 5M.
"Pokoknya kita akan sampling. Di mana tempat yang pas lagi ada kumpul disitu kita akan lakukan (swab antigen, red) makanya kita kesini langsung efektif mas, 130 orang (di swab antigen, red)," pungkasnya.