TULUNGAGUNGTIMES - Diduga akibat putus cinta, seorang pemuda di salah satu desa di Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung nekat bunuh diri, Kamis (4/2/2021) sore. Pria yang diketahui berinisial DY (21) ini nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di rumahnya.
"Benar, terjadi ada orang meninggal dunia akibat gantung diri," kata Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto melalui Kasubbag Humas Iptu Tri Sakti.
Baca Juga : Jelang Lomba, Pemkot Kediri Mantapkan Kelurahan Ngronggo Sebagai Kelurahan Bersinar
Awal mula ditemukannya DY gantung diri sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, saksi Sugiati (78) yang merupakan nenek korban sedang menemui tamu di belakang rumah. Kemudian sekira pukul 16.00 WIB, Sugiati akan menghidupkan lampu di depan rumah.
"Ketika di ruang tamu saksi ini mendapati korban tergantung di ruang tamu," ujarnya.
Karena melihat kejadian itu, Sugiati bergegas pergi ke rumah Yulianto untuk memberitahukan kejadian yang dilihatnya.
"Saksi kedua ini mengecek ke ruang tamu dan benar mereka mendapati korban sudah gantung diri di ruang tamu," ungkapnya.
Setelah mendapat laporan, polisi telah datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dengan dibantu petugas medis, jasad DY diturunkan dan dilakukan serangkaian pemeriksaan. Hasilnya, disimpulkan sementara kematian DY murni akibat gantung diri dan tidak ditemukan unsur kekerasan.
Polisi belum mengungkap motif aksi nekat ini, namun berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat sekitar DY diduga kuat mengakhiri hidup karena putus cinta.
Baca Juga : Top, Kades di Tulungagung Ini Punya Jam Kantor dari Pukul 07.00-20.00 WIB
"Kemungkinan karena putus cinta. Di beberapa foto dia terlihat dekat dengan seorang wanita berambut pirang," kata Zen tetangga korban sambil menunjukkan foto yang dimaksud.
________ catatan redaksi ________
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.