Dianggap tak kompak dan pilih kasih, wahana wisata edukasi di Tulungagung ini akan buka kembali. Padahal, selama dua hari wahana wisata Nangkula Park, milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Larasati Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, ini telah mematuhi Surat Edaran Bupati.
Rencana dibukanya kembali Nangkula Park bukan tanpa alasan. Menurut Kepala Desa Kendalbulur Anang Mustofa, rencana dibukanya Nangkula Park karena desakan karyawannya yang mengetahui secara langsung beberapa tempat wisata di Tulungagung masih buka dan belum pernah tutup seperti seruan Bupati Tulungagung dalam Surat Edaran yang diberikan.
Baca Juga : Viral Pasien Covid-19 Keleleran Diduga di Malang, Begini Penjelasan RSSA
"Karena masih ada yang buka, mengapa kami harus tutup. Alasannya saya kira sama bahwa kami juga akan mematuhi protokol kesehatan dan karyawan di sini juga ingin tetap bekerja mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya," kata Anang, Minggu (20/12/2020).
Sebagai Kepala Desa, Anang setuju sementara semua tempat wisata wajib tutup karena mengganasnya Covid-19 gelombang kedua di Tulungagung. Namun, jika surat edaran kepala daerah tak dihiraukan, yang terjadi menurutnya adalah kecemburuan.
"Jika masih ada yang nekat buka, maka kita pastikan di sini pun akan dibuka kembali. Namun, jika ada ketegasan ditutup maka bagi yang buka harusnya diberi sanksi atau teguran," tegasnya.
Dari pantauan media ini, ada beberapa tempat wisata yang nekat buka meski ada Surat Edaran Bupati Tulungagung yang dikeluarkan pada Jumat (18/12/2020) lalu. Namun, pada Minggu (20/12/2020) hari ini, pantai Gemah telah menyatakan akan ditutup mulai Senin (21/12/2020) besok.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pokdarwis pantai Gemah Imam Rojikin, setelah mendapat teguran dari Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Besuki. Ia mengatakan akan menutup operasional pantai Gemah mulai Senin (21/12/20) besok melalui video berdurasi 70 detik (1 menit, 10 detik) yang disebar melalui akun WA.
Dalam video itu, Rojikin menyampaikan perihal penutupan pantai Gemah.
“Bahwasanya mulai besok Senin (21/12/20) Pantai Gemah tertutup untuk wisatawan,” ujar Rojikin.
Penutupan pantai Gemah dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pihaknya mengimbau agar wisatawan, baik dari Tulungagung maupun luar kota untuk tidak berwisata ke pantai Gemah. Selain wilayah pantai, akses menuju pantai (jalur lintas selatan) yang mempunyai pemandangan eksotis itu juga ditutup.
“Mulai jalan protokol atau JLS akan ditutup untuk wisatawan,” jelasnya.
Rojikin mengatakan, baru menerima SE Bupati Tulungagung pada Sabtu sore, sehingga pihaknya tidak mempunyai persiapan untuk melakukan penutupan Pantai Gemah pada hari ini.
Baca Juga : Meski Covid-19 Kian Mengganas, Bupati Tulungagung Tetap Perbolehkan Hajatan, Asal...
“Pokdarwis tetap patuh, tapi semestinya diajak duduk bersama,” kata Rojikin.
Saat penutupan pantai Gemah, pihaknya khawatir akan meningkatkan angka kriminalitas di pantai Gemah. Pasalnya, meski sudah ditutup dengan pagar dan banner, masih ada beberapa orang yang masuk wilayah pantai dengan menerobos.
Sementara itu Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Besuki Sutrisno, membenarkan penutupan pantai Gemah. Tak hanya Pokdarwis, pihaknya juga telah memanggil Lembaga Masyarakat Desa Hutan dan pemerintah desa setempat.
“Kami ajak cari solusi kaitan Gemah. Bukan hanya pokdarwis tapi LMDH, Kades Keboireng. Hasil mulai besok Senin (21 Desember 2020) ditutup sementara,” ujar Sutrisno.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung mulai menempelkan SE (surat edaran) Bupati tentang Penutupan Tempat Wisata di Tulungagung. Hal ini dilakukan menyusul tingginya angka penambahan pasien positif Covid-19 tiap harinya di kota marmer ini.
Tak hanya tempat wisata, tempat berkerumunnya orang, seperti Taman Alun-alun Tulungagung juga disegel untuk sementara waktu.