Tidak ada kata lelah bagi Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk berinovasi. Di penghujung tahun Pemerintah Kabupaten Trenggalek merancang konsep pola hidup sehat. Di mana keluarga yang bisa terapkan pola hidup sehat bakal disiapkan insentif dari pemerintah.
Konsep tersebut rencananya bakal di laksanakan tahun 2021, sementara saat ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah menyiapkan sejumlah perangkat dan prasarana pendukung yang dibutuhkan.
Baca Juga : Bupati Sanusi Beri Dukungan Pada Agnes, Peserta Pop Academy Indosiar Asal Kabupaten Malang
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, menerangkan jika kemarin pemkab hanya membantu masyarakat kuratif. Artinya masyarakat yang yang membutuhkan dibantu seperti pemberian Kartu Indonesia Sehat, BPJS dan yang lainnya.
"Sekarang konsepnya kita uubah, justru yang sehat ini dibayari. Yang sehat ini siapa? Yakni khususnya mereka warga prasejahtera," terang Arifin saat isi seminar evaluasi Program Indonesia Sehat di salah satu Hall, Hotel Bukit Jaas Permai, Rabu (16/12/2020).
Masih menurut Bupati Trenggalek, masyarakat yang mendapat insentif akan dikelompokkan berdasarkan klaster kesehatan. Selain itu, penerima intensif juga wajib ikuti intervensi program sebelum mendapatkan insentif maksimal Rp. 200 ribu/ bulan.
"Akan kita bagi mana yang belum sehat, mana yang kurang sehat dan mana yang sudah sehat. Kita kelompokkan dan kita ikutkan intervensi program, sesuai dengan indikator kesehatannya," imbuh Bupati termuda saat ini.
Arifin menjelaskan akan ada 12 indikator sehat yang harus dipenuhi sebelum dapatkan insentif. Salah satunya jika seorang hamil harus bersalin ditempat kesehatan. "Bayinya pun juga harus rajin ke Posyandu, melakukan check up rutin, anggota keluarganya tidak merokok dan beberapa indikator lainnya," urai Arifin.
Baca Juga : Kunjungi Festival Inovasi, Bupati Trenggalek: Mengukurnya dari Kebahagiaan Masyarakat
Bahkan menurut Arifin, pihaknya sudah lakukan komunikasi dengan Puskesmas dan beberapa kader di Dinas Kesehatan bersedia melakukan pendampingan kepada keluarga-keluarga yang maksud oleh Arifin. "Dengan demikian diharap bisa mengurangi resiko terhadap berbagai penyakit yang dewasa ini semakin banyak," harap Bupati Trenggalek.
Perlu diketahui, untuk tahap awal program ini akan menyasar 1.000 hingga 2.000 keluarga yang masuk 10 persen masyarakat paling miskin di Trenggalek.