free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gabung Channel WhatsApp
Serba Serbi

Di Tulungagung, Kancing Baju Disebut Benik, Inilah Sejarahnya

Penulis : Anang Basso - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

10 - Dec - 2020, 13:16

Placeholder
Ilustrasi, net

Kancing baju jika di Tulungagung, masyarakat secara turun temurun mengenal dan menyebutnya dengan sebutan benik. Justru jika ada kata kancing baju, orang Tulungagung berfikirnya bahwa itu adalah peniti atau jarum bundel.

"Benik ini sekarang banyak model dan bahannya. Menyesuaikan dengan corak kain dan keinginan masing-masing," ujar Bastomi, tukang jahit saat menceritakan tentang benik.

Baca Juga : Resahnya Ibu-Ibu di Tulungagung karena Ulah Cicak Masuk Makanan, Begini Cara Mengatasi

Memasang benik sendiri juga dibutuhkan ketelatenan. Karena banyak benik yang mudah lepas jika pemasangannya tidak bagus.

"Dulu pasang benik ini manual, butuh keahlian dan ketelatenan. Sekarang ada alat atau snap, tapi biasanya orang lebih suka minta saya pasang manual," jelasnya.

Sejak tahun 1985 Bastomi menekuni usaha menjahit, itupun meneruskan usaha orang tuanya.

"Bahkan saya lebih senang memakai jahitan manual. Sambil olah raga kaki dan memang saya lebih terbiasa dengan pola lama,"ungkapnya.

Kembali ke benik, Bastomi mengaku tidak punya banyak stok. Pasalnya, tiap baju yang dijahitkan ke tempatnya belum tentu benik yang dibutuhkan sama dengan yang dimiliki.

“Lebih baik tiap ada pelanggan saya tanya jenis benik mana yang dia inginkan. Lalu saya belikan, tidak sulit kok belanja barang kecil-kecil ini,” imbuhnya.

Benik merupakan kebutuhan mayoritas baju selain resleting.

Baca Juga : Balada Warkop di Tulungagung, Antara Hiburan, Budaya, dan Ekploitasi Wanita

Lalu sejak kapan kancing baju atau benik ini ada. Dikutip dari berbagai sumber, berdasarkan penelitian para arkeolog, kancing sudah dipakai sejak zaman dahulu, bahkan sebelum manusia mengenal tulisan.

Namun kancing baru mulai dikenal pada tahun 1200-an saat jubah/pakaian mulai longgar. Zaman dahulu, orang memakai kancing yang terbuat dari kerang, beling, kulit, dan mutiara. Bahkan sekitar 4000-an tahun yang lalu, bangsa Yunani menggunakan kancing dari bahan emas.

Pada abad ke-14, kancing baju mulai populer di negara Eropa. Dibuat dari beraneka bahan seperti perak, baja, tembaga, timah, nikel, dan perunggu.

Lain halnya dengan sekarang, di mana kancing baju banyak terbuat dari bahan plastik beraneka warna dan bentuk. Ada lingkaran, kotak, bunga, dan lain sebagainya. Ukurannya pun beragam, mulai dari besar, sedang, kecil, dan sangat kecil.

Perolehan Medali Porprov Jatim IX 2025

Update: -

No Kota / Kabupaten Emas Perak Perunggu Poin
Total - - - -

Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Serba Serbi

Artikel terkait di Serba Serbi

--- Iklan Sponsor ---