Entah dari mana asalnya, tiap rumah tinggal baik sederhana atau mewah selalu saja ada hewan yang bernama cicak di dalamnya. Hewan yang senang merayap di dinding ini terkadang berlaku menyebalkan kaerna sering masuk ke dalam makanan yang disimpan.
"Saya kadang bingung, selain jijik selalu saja masuk pada makanan yang tersimpan," kata Irma, ibu rumah tangga di Tulungagung, Senin (07/12/2020).
Baca Juga : Bagikan 500 Voucher di Tsunami 1.260 Kabupaten Malang, ini Cara Akses Taman Kemesraan Pujon
Lanjutnya, tidak semua makanan bisa disimpan di tempat rapat. Contohnya makanan panas, menurut Irma harus dibiarkan dingin dulu sebelum ditutup rapat. "Jika langsung ditutup dan keringat makanan masuk lagi bisa cepat basi, makanya perlu dibiarkan dengan food cover berupa tudung saji," ujarnya.
Karena tudung saji memiliki ruang yang hanya bisa menahan lalat masuk, justru sering dimanfaatkan oleh semut atau cicak masuk ke makanan yang telah ditutup itu. "Begitu dibuka, ternyata ada cicak di dalam. Ini kan sangat menjijikkan. Sementara mau saya bunuh, juga kasihan," terangnya.
Jika bersama teman-temannya, Irma mengaku sering mengobrol masalah ini. Ada ide agar cicak dibasmi dengan obat tertentu, namun bagi Irma ide itu tak mungkin dilakukan dengan alasan tak tega membunuh hewan.
Sementara itu, Lastri yang mempunyai pengalaman mengusir cicak mengatakan bahwa hewan yang dianggap mengganggu itu bisa di usir dengan bawang putih. Selain bumbu dapur itu, cicak juga tidak nyaman dengan kulit telur dan selalu kabur jika mendekati keduanya. "Bawang cukup saya kupas dan saya iris lalu saya dekatkan di makanan. Atau bisa dengan kulit telur, cicak dijamin tidak mendekat," jelasnya.
Dari berbagai referensi kesehatan, hewan ini senang berkeliaran ke berbagai tempat bahkan sampai ke sudut-sudut rumah yang tersembunyi.
Maka dari itu, tubuh cicak berpotensi besar dipenuhi oleh berbagai kuman dan bakteri berbahaya. Salah satu jenis bakteri yang biasa ditemui di dalam tubuh cicak adalah Escherichia Coli atau yang biasa disebut E-Coli.
Bakteri ini dikenal luas sebagai salah satu penyebab utama sakit perut atau gangguan pencernaan lainnya. Bahkan, dalam satu penelitian, najis atau kencing cicak juga terbukti dapat menembus plastik.
Baca Juga : Balada Warkop di Tulungagung, Antara Hiburan, Budaya, dan Ekploitasi Wanita
Penelitian menunjukkan apabila kotoran cicak terkena ponsel, kotoran cicak bisa merusak monitor handphone.
Sementara itu, dalam sebuah hadits riwayat muslim disebutkan tentang membunuh cicak. Jika ada yang membunuh cicak dalam 1 pukulan, maka baginya 100 kebaikan. Jika ada yang membunuh cicak dalam 2 pukulan, maka baginya pahala kurang dari itu. Jika ada yang membunuh cicak dalam 3 pukulan, maka baginya pahala kurang dari itu.
Hal ini karena cecak dinilai sebagai hewan yang munafik dan khianat. Namun, apakah hadits ini berlaku sampai sekarang. Bolehkah kita membunuh cicak-cicak yang ada di rumah.
Perlu diingat bahwa Rasulullah SAW adalah seorang penyayang binatang. Perintah untuk membunuh cecak datang karena saat itu cecak pernah menyebabkan penyakit kusta. Selain itu, hewan ini juga diklaim sebagai hewan khianat karena ikut membantu pembakaran Nabi Ibrahim.