free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gabung Channel WhatsApp
Serba Serbi

Balada Warkop di Tulungagung, Antara Hiburan, Budaya, dan Ekploitasi Wanita

Penulis : Muhamad Muhsin Sururi - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

05 - Dec - 2020, 23:32

Placeholder
Secangkir kopi (ilustrasi dari warkop di Tulungagung)

Kota seribu warung kopi (warkop) nama familiar untuk Kabupaten Tulungagung selain dikenal sebagai Kota Marmer. Sebutan itu melekat karena terdapat ribuan warung kopi di Tulungagung.

Desain dan tren warkop dari tahun ke tahun juga mengalami perubahan, awalnya cethe berubah ke pangku sekarang menjadi pangku dan karaoke.

Baca Juga : Berkah Laron di Musim Hujan, di Tulungagung Jadi Aneka Masakan Favorit

Salah satu penghoby warkop di Tulungagung Misdi (50) bercerita, pergeseran tren cethe ke warkop pangku membuatnya harus mengubah pandangan, karena cita rasa kopi sudah tidak menjadi tujuan utama.

"Sekarang ngopi itu tidak begitu memikirkan rasa kopinya, karena ke warkop hanya untuk mencari hiburan, beda pada waktu tren cethe dulu," kata pria berbadan kekar itu di salah satu warkop di Tulungagung, Sabtu (05/12).

Karena mencari hiburan, lanjutnya, ia tidak menyesal jika harus merogoh kocek hingga 50 ribu rupiah hanya untuk menikmati secangkir kopi dan bercengkerama dengan para pelayan di warkop itu.

Ia juga tidak membantah, jika warkop sekarang ini dijadikan ajang mencari jodoh, pelampiasan hawa nafsu, pelarian masalah, dan mencari pekerjaan.

"Saya pernah melihat ada perlakuan kasar kepada pelayan warkop, bahkan pelayan warkop yang sampai dijemput keluarganya, pokoknya macam-macam lah," jelasnya.

Sementara itu, Mawar (bukan nama sebenarnya) salah satu pelayan warkop dan karaoke di Tulungagung mengatakan, selama ini pelanggan atau tamu yang dilayaninya memang bermacam-macam dan itu dipahaminya sebagai risiko pekerjaan asalkan tidak melampaui batas.

Baca Juga : Fakta, Menikah dengan Duda atau Janda Punya Anak Ternyata Dapat Bahagia, Ini Alasannya..

Wanita berusia 20 tahun itu, mengaku pernah mendapat perlakuan pelecehan, umpatan, rayuan bahkan ajakan untuk menikah. Disamping itu pelanggan yang baik hati pun tidak jarang ia temui.

"Yang namanya manusia bermacam-macam watak dan moodnya. Ya semua kita layani. Kalau kelewatan ya kita laporkan ke bos," ungkapnya.

Dalam sisi penyerapan tenaga kerja, diketahui 1 warkop karaoke di Tulungagung menyerap 4-9 pelayanan wanita dan jika dikalikan dengan jumlah warkop yang ada akan ketemu angka yang cukup fantastis, dan pergeseran budaya merupakan keniscayaan dalam kehidupan. 

Perolehan Medali Porprov Jatim IX 2025

Update: -

No Kota / Kabupaten Emas Perak Perunggu Poin
Total - - - -

Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhamad Muhsin Sururi

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Serba Serbi

Artikel terkait di Serba Serbi

--- Iklan Sponsor ---