Polres Malang menggelar simulasi pengamanan pemilihan kepala daerah (pam pilkada). Kegiatan ini dipusatkan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Simulasi pengamanan tersebut tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Dinkes dalam hal ini untuk menyeterilkan tempat pemungutan suara (TPS) dan juga mengecek segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan.
Baca Juga : Terpasang di Tempat Terlarang, Ratusan APK 2 Paslon Ditertibkan Bawaslu Kabupaten Blitar
Diawali apel pasukan dari TNI, Polri, satpol PP Kabupaten Malang, BPBD Kabupaten Malang serta linmas, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengapresiasi peserta apel.
"Ini adalah wujud kesiapan kita semua karena ini tahapan paling penting. Tidak kurang 14 hari lagi, kita akan masuk pada pemungutan suara," kata AKBP Hendri Umar saat memimpin apel bersama.
Dikatakan Hendri, dalam pilkada tahun ini, total ada 5.300 TPS yang tersebar di seluruh Kabupaten Malang, termasuk di pelosok daerah. "Ada 5.300 TPS yang akan melakukan tahapan pemungutan suara. Itu sudah termasuk yang di daerah barat," imbuhnya.
Dalam simulasi pengamanan ini, Hendri juga menjelaskan protokol kesehatan yang harus dipatuhi di setiap TPS. Nantinya, TPS yang akan menggelar pemungutan suara harus menerapkan protokol kesehatan sesuai yang telah dicontohkan.
"Hal berbeda karena masih pandemi. Maka dari itu, kami masih melibatkan dari Dinkes Kabupaten Malang untuk memastikan tahapan pemungutan suara tetap memerhatikan protokol kesehatan," ungkapnya.
Baca Juga : Mulai Bangkit, Sayang Polemik Wisata Puncak Luk Songo Pucanglaban Tulungagung Masih Berlanjut
Hendri juga berharap agar pemungutan suara di Kabupaten Malang bisa berjalan dengan lancar. "Kami harus menjadikan pilkada pesta demokrasi aman dan nyaman. Dan masyarakat tidak boleh ada rasa takut dan khawatir," tegasnya.