Setelah banjir di kawasan Galunggung (20/11/2020), Satgas Drainase Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang melakukan pengerukan sedimentasi di lokasi banjir Galunggung.
Dalam upaya normalisasi atau pengerukan tersebut, Satgas Drainase DPUPRPKP Kota Malang mendapati sedimentasi akibat banjir dijalan raya begitu tebal. Berbagai jenis material yang menumpuk berupa pasir, tanah, dan juga sampah.
Baca Juga : Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang di Kabupaten Malang Timpa Mobil VW dan Mercy tanpa Plat Nomor
Koordinator Satgas DPUPRPKP Kota Malang, Hari Widodo menjelaskan jika usai banjir, Satgas langsung bergerak melakukan pembersihan.
"Ya akibat banjir sedimentasi yang terbawa cukup banyak, bahkan jika dikumpulkan bisa sampai satu truk lebih," bebernya.
Sebelumnya, selain sedimentasi material pasir, tanah dan juga sampah, juga terdapat batu-batuan yang turut terbawa arus banjir dan sempat menganggu jalan. Jika dibiarkan, tentunya hal tersebut bisa membahayakan pengguna jalan.
"Ya di situ, pembersihan kerja sama dengan masyarakat juga. Yang batu besar sudah dibersihkan, kemudian tim Satgas turun membersihkan semuanya," jelasnya.
Kondisi Jalan Galunggung yang menjadi pusat genangan air, saat ini telah bersih dari sedimentasi yang sebelumnya menganggu pengguna jalan.
Baca Juga : Kecelakaan Maut di Nguri Tulungagung Terekam CCTV, Mr X Pengendara Supra Tewas
Sementara itu, Satgas siap sedia dan standby menghadapi cuaca bilamana tak bersahabat. Hal tersebut dilakukan untuk bisa secepatnya mengambil tindakan jika didapati adanya laporan titik genangan air saat hujan mengguyur.
"Ya kami selalu standby, bilamana dibutuhkan ya secepatnya segera hadir, sesuai instruksi kepala dinas," pungkasnya.