Sosok Ipuk Fiestiandani, calon bupati (Cabup) Banyuwangi yang berpasangan dengan H. Sugirah, mendapat penilaian dari masyarakat. Misalnya, dari Masliha warga Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan/Kota Banyuwangi.
Dari penuturannya, sosok Ipuk merupakan perempuan santun, cerdas dan ramah. Ipuk di mata Masliha adalah sosok yang sangat humble dan merangkul masyarakat bawah. Ha ini pula yang membuat Masliha bergabung dalam relawan paslon nomor 2 (Ipuk-H. Sugirah).
Baca Juga : Pemuda Pancasila Banyuwangi Tolak Kampanye Hitam
“Kami bergerak di relawan paslon 2, pure panggilan jiwa. Tidak ada tendensi support ekonomi atau apapun. Karena kami melakukan dengan hati nurani yang salah satu alasannya karena ibu Ipuk mempunyai visi misi yang sama dengan bupati Azwar Anas,” ucap Liha panggilan akrab wanita energik tersebut.
Perempuan berdarah Bugis itu menuturkan, dalam memotret wilayah kelurahan Kampung Mandar, gerakan dukung mendukung kepada palson 2 (Ipuk-H. Sugirah) sebenarnya tidak ada keterikatan dengan organisasi apapun. Semua murni atau pure dari masyarakat Kampung Mandar yang merasakan manfaat langsung upaya yang dilakukan bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, khususnya terkait penataan kawasan Pantai Boom Banyuwangi.
Bupati Azwar Anas berhasil merombak image masyarakat kawasan Boom. Dari pantai yang kumuh, branding tempat pembuangan sampah, pembuangan bayi hasil hubungan gelap dan sebagainya yang bernilai negatif di kawasan pantai Boom. Kini, dengan tangan dingin Azwar Anas, pantai Boom menjadi indah, elok dan bagus sehingga menjadi jujukan utama wisatawan yang datang dan berkunjung di Banyuwangi.
Perempuan yang menggeluti bisnis travel agen itu menambahkan, masyarakat Mandar sangat merasakan kemajuan pantai Boom Banyuwangi yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Khususnya masyarakat lokal dengan pemberdayaan karyawan oleh PT. Pelindo yang menaungi Pantai Boom.
“Kemudian dari sisi kulinernya, kawasan plengsengan yang dibangun disepanjang bibir pantai disulap menjadi salah satu sentra kuliner seafood yang ada di sekitar pusat kota yang dikenal sebagai serpihan tanah surga bagi wisatawan dan sudah dibuka dan diresmikan oleh Azwar Anas,” imbuh ibu tiga anak tersebut.
Selanjutnya, dalam masa pendemi wabah Covid-19 ada program Pondok Terawang sebagai tempat para pecinta kuliner untuk memanjakan selera mereka. Keberadaan pondok terawang yang dibangun di pinggir pantai dan menyajikan aneka makanan dan minum yang kental nuansa laut memiliki omzet cukup besar dan sangat dirasakan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat lokal Kampung Mandar.
Baca Juga : Saatnya Ipuk Aplikasikan Ide Cerdas, Sempurnakan Program Bupati Anas
“Dari situ secara pribadi dan yang akan saya tularkan ke kerabat dan saudara-saudara semuanya, bahwa program-program dari paslon 2 (Ipuk-H. Sugirah) itu jelas dan berdampak positif. Oleh karena itu kenapa tidak harus dilanjutkan? Ya itu harus dilanjutkan, harus mendukung dan memenangkan paslon nomor 2,” jelasnya.
Bagi perempuan yang tinggal di lingkungan Kerobokan Kampung Mandar itu, salah satu program yang sangat berdampak bagi warga Mandar yaitu program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Di mana warga Kampung Mandar yang sebelumnya tidak mau tahu apa itu organisasi, pemberdayaan maupun progran pariwisata, terbuka pikirannya.
“Bupati Azwar Anas hadir bersama sang istri Ipuk Fiestiandani secara perlahan namun pasti merubah pemikiran warga yang peduli kebersihan lingkungan dan mendukung program pariwisata Banyuwangi,” tandas Liha.