Terus mendukung kemajuan industri kecil menengah (IKM) terus berkembang, berbagai upaya terus dilakukan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Salah satunya menyediakan klinik IKM.
Kepala Bidang Perindustrian Diskopindag Kota Malang Fahmi Fauzan menjelaskan, para pelaku IKM bisa mengikuti klinik tersebut secara gratis. Dan klinik IKM tersebut selalu rutin diselenggarakan oleh Diskoperindag.
Baca Juga : 250 Penyandang Disabilitas Dapatkan Pelayanan Terapi dari Dinsos-P3AP2KB
Di klinik tersebut, para pelaku IKM bisa berkonsultasi secara gratis dan bisa menanyakan hal apa pun perihal IKM kepada Diskoperindag. Dan akan segera diberikan solusi atau jawaban terhadap pertanyaan pelaku IKM.
Problem IKM misalnya mulai masalah strategi bisnis, pemanfaatan teknologi, pengolahan, masalah kemasan, pembukuan, pendaftaran merek, motivasi bisnis, perizinan hingga permodalan. Semuanya bisa ditanyakan di klinik UKM.
"Para pelaku IKM bisa berkonsultasi bertanya apa pun tentang IKM," jelas Fahmi beberapa waktu lalu, saat ditemui di sebuah event Diskopindag.
Dijelaskan, untuk bisa mengikuti klinik IKM tersebut, caranya cukup mudah. Masyarakat bisa mengikuti dengan mem-follow akun media sosial Diskopindag Kita Malang.
"Follow, like Instagram Diskopindag dan tanyakan apa saja di sana. Dan kami juga selalu update segala informasi di sana. Masyarakat bisa memanfaatkan itu," ungkapnya.
Adanya klinik IKM tersebut diharapkan bisa membantu para pelaku IKM untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi.
Baca Juga : Tingkatkan Potensi Wisata di Era Pandemi Covid-19,Disparbud Gandeng Pelaku Industri Wisata
Selain itu, upaya lainnya untuk semakin mendongkrak IKM juga dilakukan Diskopindag dengan gelaran event atau ekspo. Seperti yang baru-baru ini dihelat, Diskopindag menggelar IKM Fest 2020 selama tiga hari yang berlangsung meriah dan cukup semarak.
Di situ, banyak ipelaku IKM dilibatkan sebagai upaya recovery ekonomi IKM yang sempat terpuruk pada saat masa pandemi covid-19. Meskipun tak semua IKM terlibat, Diskopindag berharap agar pelaku IKM yang telah mendapatkan ilmu bisa menularkan dan sharing informasi kepada pelaku IKM lainnya.
"Tapi tidak berhenti di sini. Nantinya akan ada event berikutnya yang bisa kita gagas dengan berbagai komunitas kreatif. Karena dari sekian banyak industri kecil, kami tak mungkin bisa menjangkau semuanya. Banyak keterbatasan, seperti akses informasi. Kami banyak mengandalkan medsos dan gadget, upaya offline kunjungan satu per satu tentu menjadi kendala," bebernya.
Keterbatasan lainnya adalah tak meratanya pelaku IKM dalam pemanfaatan teknologi. "Mungkin saja ada yang belum menggunakan gadget dan yang lainnya. Karena itu, kami berharap komunitas kreatif dan yang lainnya secara mandiri melakukan penguatan para anggotanya," pungkasnya.