Warga Joyo Mulyo, RT 1 RW 3 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, sempat heboh. Hal ini setelah salah seorang mahasiswa penghuni sebuah rumah kontrakan ditemukan tak bernyawa di kamarnya, Selasa (17/11/2020).
Korban diketahui bernama Muhammad Alimin (23) mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) berasal dari Merombok Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca Juga : Gudang Ponpes Terbakar Habis, Santri Putri Panik Berlarian
Penemuan jasad korban tersebut pertama kali diketahui oleh teman satu kontrakannya, Yusron, Watulendo, Kecamatan Lendor dan M Hastin, warga Merombok Golo Bilas, Kecamatan, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat serta ketua RT setempat.
Saat itu, sekitar pukul 14.00 WIB, ketua RT berkunjung untuk melihat kondisi korban. Ketika masuk ke kamar korban, korban terlihat sudah dalam kondisi sakit parah. Di bawah dagu, hingga pertengahan leher korban, nampak mengalami pembengkakan. Selain itu, korban saat itu seperti tak sadarkan diri.
Setelah dicek, korban didapati sudah dalam kondisi tak bernyawa. Setelah itu, Ketua RT langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan selanjutnya melaporkan ke pihak Polsek.
Tak lama kemudian, pihak Polsek datang ke lokasi bersama tim medis serta tim INAFIS Polresta Malang Kota untuk melakukan olah TKP.
Babinsa Kelurahan Merjosari, Sertu Sunarto menjelaskan, jika awal korban diketahui sakit, berawal dari laporan kepada Ketua RT (16/11/2020). Saat itu dilaporkan terdapat rekan korban yang kesurupan. Setelah, mendapatkan penanganan dari RT, kemudian rekan korban ditanyai maksud kedatangannya ke lokasi tersebut.
"Katanya sedang menjenguk temannya yang sakit. Di situ akhirnya baru diketahui kalau korban ini yang sakit," bebernya.
Baca Juga : Kisah Haru Seorang Janda, Rela Jadi Buruh Setrika di 4 Rumah Demi Sekolah Anak
Setelah diketahui korban sakit, oleh warga yang berempati kemudian dibuatkan bubur. Tetapi saat itu, korban sudah tidak bisa makan bubur tersebut. Lantaran korban tak mau dan tak bisa makan, warga kemudian menyarankan rekannya supaya korban segera dibawa ke rumah sakit atau dibawa ke dokter.
Namun saat itu, lantaran rekannya masih percaya akan pengobatan tradisional yang dikirim langsung dari Manggarai, korban belum dibawa ke dokter. "Sampai akhirnya pas pak RT berkunjung, korban ditemukan sudah meninggal," pungkasnya.
Sementara itu, informasi lainnya diduga korban meninggal karena sakit yang ia derita. Korban diduga mengalami infeksi pada gusi dan telah lima hari belum dibawa ke dokter. Pada bahwa dagu hingga leher, sempat terlihat pembengkakan. Jenazah korban sendiri saat ini telah dievakuasi ke kamar jenazah RSSA Kota Malang.