Semakin milenial dan kekinian, Wali Kota Malang Sutiaji kini banyak menyampaikan kabar terkini mengenai pembangunan Kota Pendidikan ini melalui channel YouTube pribadinya, Sam Sutiaji. Beberapa progres pembangunan yang direncanakan bersama jajaran Pemerintah Kota Malang pun ia sampaikan dalam berbagai episode.
Salah satunya bertajuk Kabar Kipa Teko Ngalam. Dalam unggahan terbarunya, pria berkacamata tersebut membicarakan mengenai beberapa hal berkaitan dengan kondisi sekaligus perencanaan pembangunan Kayutangan Heritage yang kini tengah ramai diperbincangkan publik.
Baca Juga : Pembangunan Kayutangan Heritage Dikeluhkan Pedagang, Ini Kata DPRD Kota Malang
Memulai video, Sutiaji menjelaskan, jika proyek Kayutangan Heritage merupakan bentuk komitmen Pemkot Malang untuk menjaga kawasan heritage. Dia menjelaskan, jika rencana pembangunan telah dilakukan jauh-jauh hari dan pembangunan yang kini tengah berjalan di koridor satu dan dua telah menggunakan anggara dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Kami berhasil yakinkan pusat untuk danai. Koridor nggak hanya di luar saja, tapi sampai perkampungan di dalam dan area pasar yang melegenda di kawasan tersebut," katanya.
Lebih jauh, politisi Demokrat itu menjelaskan, koridor 1 dan 2 menggunakan anggaran penuh dari pemerintah pusat. Sementara untuk koridor 3 akan memanfaatkan anggaran dari Pemerintah Kota Malang, dan disiapkan untuk APBD di 2021.
Sebelumnya penganggaran Kayutangan Heritage tersebut telah dilakukan pada tahun ini. Melainkan memang dilakukan recofusing untuk penanganan Covid-19. Sehingga penganggaran kembali dilakukan di tahun depan.
"Saat ini sepenuhnya otoritas ada di pemerintah pusat. Kami mencocokkan jangan sampai ada yang nggak sesuai dengan rencana kami," jelasnya.
Sementara berkaitan dengan adanya keinginan kompensasi bagi warga terdampak, Sutiaji menegaskan, jika yang terdampak atas pembangunan tersebut adalah semua pengguna jalan. Sehingga tidak ada kompensasi khusus berkaitan dengan warga yang terdampak tersebut.
"Karena itu untuk kepentingan bersama," katanya.
Lebih jauh dia menerangkan, jika di tengah pembenahan Kayutangan Heritage, telah ditemukan rel trem mulai dari depan PLN sampai di Perempatan Rajabali. Paska penemuan itu, maka tim cagar budaya Kota Malang bertemu PT KAI untuk membicarakan kelanjutan pembangunan.
"Dari PT KAI itu adalah aset dan kedua heritage dan dibangun tahun 1904 dan tidak dioperasionalkan sekitar tahun 1950-an," terangnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Minta Seluruh Perangkat Daerah Perkuat Inovasi untuk Tingkatkan Kinerja
Beberapa masukan diberikan. Diantaranya adalah dengan memberi kaca khusus untuk sepanjang rel tersebut. Namun pilihan tersebut dirasa tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat. Sehingga, pilihan yang diambil adalah membedakan warna batu andesit yang akan dipasang di sepanjang koridor Kayutangan.
"Selanjutnya akan diberikan penanda sekaligus sejarah perjalanan rel di kawasan tersebut. Bukan hanya itu, seluruh bangunan juga dilengkapi dengan cerita sejarah," jelasnya.
Lebih jauh dia menerangkan, jika disepanjang koridor Kayutangan itu nantinya akan ada sebanyak 208 kursi berjajar mulai depan PLN sampai koridor Kayutangan. Kemudian jalan akan dibuat satu arah, mulai dari koridor 1 dan 2. Sedangkan untuk koridor 3 akan diberlakukan dua arah.
"Manajemen transportasi akan ditata mulai sekarang agar pengelolaan nggak jorok. Kebersihan harus dijaga dan menunjukkan kota Malang ramah dan bersih," jelasnya.
Sementara berkaitan dengan kabel yang bergelantungan di kawasan tersebut, Sutiaji menerangkan, jika Pemerintah Kota Malang akan menyiapkan anggaran senilai Rp 10 miliar untuk menanam seluruh kabel dan jaringan di kawasan tersebut. Dengan harapan, kawasan heritage akan menjadi kawasan yang sangat indah dan cantik.
"Mudah-mudahan komitmen membawa Malang menjadi wisata heritage segera terwujud. Tunggu dan mohon doa restu mudah-mudahan segera terwujud dan memiliki nilai manfaat kepada masyarakat. Mohon maaf bagi pengguna jalan dalam jangka waktu ke depan akan terganggu. Tapi saya yakin ini akan membawa kebaikan," pungkasnya.