Tempat pembuatan batu bata yang berlokasi di Jalan Abdul Mukti, Desa Tawang Rejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang ludes terbakar, Selasa (10/11/2020) tengah malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media online ini, penyebab terbakarnya tempat pembuatan batu bata yang memiliki ukuran sekitar 20 x 30 meter persegi ini, disebabkan karena tungku sekam pembuat batu bata yang merembet ke tumpukan kayu.
Baca Juga : Hanya di Pamekasan, Lomba Branding Batik Madura, tapi Pemenangnya Batik Luar Madura
”Dari laporan yang kami terima, indikasi sumber api diduga berasal dari tungku pembakaran batu bata yang menjalar,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Kabupaten Malang, Agus Suyanto saat dikonfirmasi Rabu (11/11/2020).
Diperoleh keterangan, insiden kebakaran yang terjadi di tempat pembuatan batu bata milik Ngateno ini, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saat diketahui pertama kali, api sudah membara dan nyaris membakar seluruh bangunan tempat pembuatan batu bata tersebut.
Mengetahui kejadian ini, korban dibantu warga setempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun karena api semakin membesar, kejadian ini akhirnya dilaporkan ke perangkat desa setempat sebelum akhirnya dilaporkan ke petugas kepolisian.
Mendapat laporan, petugas gabungan dari Polsek Turen dan personel pemadam kebakaran Kabupaten Malang, langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
”Ada 4 unit mobil pemadam yang kami terjunkan ke lokasi kejadian guna memadamkan kebakaran,” terang Agus.
Sebanyak 4 unit mobil pemadam kebakaran tersebut, dijelaskan Agus, 3 diantaranya merupakan mobil pemadam milik PMK Kabupaten Malang. Sedangkan 1 unit lainnya diperbantukan dari PT Pindad.
Meski sudah mengerahkan 4 unit mobil pemadam dan puluhan personel, namun tim yang dikomandani oleh Agus Sumaryono ini sempat kualahan untuk memadamkan kebakaran. Hingga akhirnya, saat menjelang Rabu (11/11/2020) dini hari, api terpantau baru bisa dipastikan padam.
Baca Juga : Hari Pahlawan di Kota Batu, 159 Veteran dan Janda Terima Insentif
”Banyaknya material yang mudah terbakar sempat membuat api cepat menjalar, kebakaran baru bisa dipadamkan sekitar 90 menit setelah kejadian,” ungkap Agus.
Meski dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, namun peristiwa kebakaran yang menimpa tempat pembuatan batu bata milik pria 59 tahun itu, dikabarkan menelan kerugian hingga puluhan juta.
”Kasusnya masih ditangani pihak kepolisian, dari penuturan korban kerugian ditaksir mencapai Rp 26 juta,” pungkasnya.