Lomba Branding Batik untuk mobil dan motor tahun 2020 di Kabupaten Pamekasan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Pemkab Pamekasan dianggap tidak profesional.
Pasalnya dari enam pemenang lomba Branding Batik yang dilaksanakan di Monumen Arek Lancor tersebut diketahui merupakan batik dari luar Madura.
Baca Juga : Peringati Ulang Tahun, RSUD Iskak Tulungagung Ziarah Makam Dokter Pejuang
Taufik, selaku peserta lomba Branding Motor, mengatakan bahwa tim penilai sudah tidak profesional. Sebab dalam persyaratan yang ditetapkan panitia mobil atau motor wajib motif berkarakter Madura. "Dari sebagian mobil/motor yang dimenangkan itu ada batik berkarakter luar Madura. Seharusnya tim juri tidak memenangkan," protesnya.
Sehingga pihaknya menganggap bahwa panitia asal-asalan dalam memilih dewan juri dalam lomba Branding batik yang dilaksanakan untuk memperingati hari jadi Pamekasan ke-490. "Jadi saya minta kepada panitia kalau ada lomba lagi ngambil juri yang benar-benar paham motif biar tidak salah paham dalam menentukan pemenang lomba brending batik motor/mobil," tambahnya
Sementara, panitia Putri dari Disparbud saat dimintai keterangan soal adanya ketidak profesionalan dalam menentukan pemenang lomba motor/mobil tidak menjawab. Bahkan pesan WhatsApp yang dikirim melalui nomer pribadinya tidak ada balasan.