Kasus pembobolan rumah di Perum Blimbing Indah (PBI) Kota Malang yang dilakukan dua pelaku yang menyaru tukang pasang CCTV, (30/10/2020) saat ini masih terus diselidiki jajaran Polsek Blimbing.
Kapolsek Blimbing Kompol Hery Widodo mengaku, dalam penyelidikan kasus tersebut, pihaknya sedikit mengalami kesulitan. Sebab, saksi yang ada minim dan hanya berasal dari asisten rumah tangga korban. "Masih belum ada perkembangan. Minim saksi. Tapi kami masih terus nyari saksi-saksi lain," ucapnya, Selasa (10/11/2020).
Baca Juga : Terjadi Pencurian di Pondok Blimbing Indah, Ini Imbauan Kapolsek Blimbing buat ART
Para keamanan perumahan yang sebelumnya telah diminati keterangan oleh petugas Polsek Blimbing juga belum bisa memberikan keterangan yang mengarah terhadap para pelaku pembobolan. "Sudah saya kumpulkan, dimintai keterangan. Cuma. masih belum ada kemajuan," kata Hery.
Selain terkendala saksi, Polsek Polsek Blimbing juga terkendala dengan bukti rekaman CCTV. Sebab, CCTV yang terpasang di rumah korban saat itu dalam kondisi rusak sehingga tidak bisa merekam jelas saat pelaku beraksi. "Ya itu, CCTV rumah rusak. Di sekitar lokasi juga minim CCTV yang merekam saat pelaku melintas," terangnya.
Sementara itu, dua orang pelaku sendiri diduga juga sering beraksi dan bukan pemain baru. Sebab, pelaku terlihat berpengalaman dan dengan mudah memedayai asisten rumah tangga korban. "Ya kelihatannya seperti itu. Buktinya bisa memedayao pembantunya. Tapi yang jelas masih terus berupaya melakukan penyelidikan," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pencurian terjadi di Perumahan Pondok Blimbing Indah C7/7, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Jumat (30/10/2020). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, menyasar rumah milik Deka Ramanta (31).
Baca Juga : MR, Nekat Mencuri Untuk Lunasi Hutang Almarhum Istrinya
Dua pelaku mengaku kepada pembantu korban sebagai tukang pasang CCTV yang disuruh oleh majikannya. Karena percaya, pembantu korban kemudian mengizinkan dua pelaku masuk. Satu pelaku kemudian mengalihkan perhatian pembantunya dengan mengajak naik ke lantai dua.
Saat pembantu korban berada di lantai dua itulah, pelaku lainnya yang berada di lantai satu beraksi dengan menjebol kamar majikan. Di dalam kamar pelaku berhasil menggasak uang Rp 15 juta.