Pakar politik dari Universitas Airlangga (Unair) Kota Surabaya, Suko Widodo membantah pernyataan pengamat sosial politik asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Andri Arianto.
Nama Andri Arianto belakang muncul ketika menyebut hasil survei dari lembaga Poltracking atas Pilkada Kota Surabaya tidak masuk akal.
Baca Juga : Kampanye di Bululawang, Paslon SanDi “Disambut” Spanduk Soal Jalan Rusak
Berdasarkan survei yang digelar periode 19-23 Oktober 2020 itu, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman mendapat hasil 51,7 persen sedangkan Eri Cahyadi-Armuji 34,1 persen. Sementara ada 9,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan dan yang merahasiakan pilihan ada 5 persen.
Lebih rinci, Poltracking Indonesia mendapati Mujiaman unggul secara popularitas dari Armuji. Pada kategori ini, secara tunggal Machfud meraih popularitas tertinggi 83,4 persen. Disusul Eri Cahyadi 59,4 persen, Mujiaman 60,2 persen, dan Armuji 59,6 persen.
Suko Widodo menjelaskan, hasil dari survei Poltracking ini dapat saja terjadi, mengingat pasangan atau Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 dari Mujiaman adalah Machfud Arifin.
"Bisa saja, bukan hal yang aneh apalagi tidak mungkin, saat kampanye adalah waktu yang sangat dinamis jadi segala kemungkinan bisa saja terjadi. Popularitas Mujiaman ini bisa terdongkrak oleh popularitas dari Machfud Arifin yang mana sudah sangat populer di masyarakat," ujarnya.
Dia juga memberi contoh sederhana, jika publik menanyakan siapa Mujiaman kemudian ada yang menjawab pasangan dari Machfud Arifin maka, secara langsung hal tersebut turut mempengaruhi popularitas dari Mujiaman.
Selain itu, popularitas positif juga dimiliki Mujiaman sebagai mantan Dirut PDAM Surya Sembada juga banyak dikenal publik sebagai BUMD terbaik secara nasional. Bahkan di tengah pandemi virus Covid-19 saat ini, PDAM terus mencatatkan keuntungan berkat tangan dingin Mujiaman.
Baca Juga : Kecewa Pembangunan Tak Merata, Golkar Optimis Warga Pinggiran Surabaya Menangkan MAJU
Tak hanya itu, PDAM Surya Sembada Surabaya di bawah kepemimpinan Mujiaman juga acap disuarakan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hadapan publik. Sehingga, figur ataupun sosok Mujiaman di mata masyarakat bukanlah hal baru.
"Pak Mujiaman juga memiliki prestasi sebagai Dirut PDAM sehingga publik banyak yang sudah mengetahui kemudian ditambah sebagai pasangan Pak Machfud Arifin. Tentunya ini berpengaruh ke popularitasnya dia," kata dia.
Terakhir, Suko Widodo mengatakan nama Mujiaman lebih terangkat ke publik juga berkat strategi yang diterapkan oleh tim pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman yang bergerak secara masif. Sedangkan, ia melihat Armuji kurang terekspos di tengah masyarakat Kota Surabaya.