Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar meluncurkan Desa Digital di Desa Kendalibulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Kamis (29/10/2020).
Peluncuran Desa Digital di Desa Kendalbulur ini sekaligus menandai pelayanan desa yang berbasis teknologi dan jaringan, yang mudah dan cepat.
Baca Juga : Pesan Wawali Kota Madiun Inda Raya di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Jadi Pemuda Nglokro
“Desa digital merupakan keniscayaan. Dengan digitalisasi desa akan menunjukan kehadiran pemerintah desa di hadapan warganya,” ucap Abdul Hakim Iskandar.
Pemanfaatan teknologi dalam pelayanan masyarakat, menggantikan sistem lama yang terkesan kuno dan lama. Warga tak perlu lagi menunggu lama untuk mengurus sebuah surat, misalnya. Cukup melalui aplikasi, surat yang diinginkan akan diurus oleh pihak desa.
“Tidak eranya lagi warga desa harus nongkrong di balai desa untuk mengurus sebuah surat,” katanya.
Abdul Halim berujar, bahwa aplikasi Desa Digital seperti ini sudah sepatutnya dipelajari oleh desa-desa lain untuk melayani warganya.
“Iya pasti akan kita adopsi dan dijadikan patokan untuk desa-desa lain. Silahkan belajar ke Desa Kendalbulur ini,” imbuhnya.
Tidak hanya memuji pengelolaan Desa Digital di Kendalbulur, pihaknya juga mengapresiasi pemerintah desa yang telah memberdayakan Dana Desa hingga bisa membangun Nangkula Park yang dalam 4 bulan mampu meraup omzet hingga Rp 1,5 milliar dengan rata rata pemasukan perharinya sebesar Rp 12 juta.
“Pak Kades ini prinsipnya uang masuk sebanyak banyaknya. Tapi jangan sampai keluar, makanya digunakan untuk subsidi benih padi, kesehatan, hingga pajak PBB tadi,” ujarnya.
Dihadapan undangan yang mengikuti launching, Abdul Halim menyebut, Desa Kendalbulur akan menjadi desa yang akan terbebas dari kelaparan dan kemiskinan selama terus dikelola dengan baik seperti yang selama ini telah ditunjukkan oleh Kepala Desa dan jajarannya.
Tidak hanya meresmikan Desa Digital Kendalbulur, kehadiran Abdul Halim juga menandai pembangunanan perluasan wisata buatan Nangkula Park di Desa Kendalbulur yang sejak pertama berdiri sudah dioperasionalkan oleh Bumdes setempat.
Kepala Desa Kendalbulur Anang Mustofa, menyebut, saat ini pihaknya sudah menggunakan aplikasi “Simpel Desa” dalam pelayanan kepada masyarakat. Dengan aplikasi ini, layanan permohonan pembuatan surat bagi warga Desa Kendalbulur bisa dilayani dengan cepat.
Anang menyebut aplikasi ini sudah diuji cobakan kepada 2 RT di desanya dan berjalan lancar.
Baca Juga : Urus Akta Lahir di Kabupaten Blitar Makin Mudah, Ubah Data Tak Seluruhnya Proses Pengadilan
“Warga tinggal memilih jenis suratnya. Hasilnya dicetak di kertas dan saya tinggal tanda tangan. Setiap saat, setiap waktu, saya bisa tanda tangan apalagi aplikasi ini kan terhubung ke handphone Kades. Jadi saya bisa tahu,” terangnya.
Jika sebelumnya pelayanan harus dilakukan secara manual, di mana pemohon harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan surat yang diinginkan, kini dengan digitalisasi ini pemohon hanya butuh waktu lebih kurang 5 menit untuk bisa mendapatkan surat sesuai yang diinginkannya.
“Paling 3 sampai 5 menit sudah jadi. Tidak usah nunggu berhari-hari,” ujarnya.
Aplikasi simple desa sendiri juga dilengkapi dengan panic button yang terhubung dengan akun milik desa dan warga sekitar. Jadi jika terjadi keadaan darurat, warga terdekat bisa langsung melihat dan melakukan pertolongan. Mirip dengan fungsi kentongan di masa lalu.
“Warga terdekat dengan lokasi bisa langsung memeriksa keadaan yang terjadi, saat ada kejahatan, kecelakaan dan hal hal lain bisa langsung dikabarkan,” ucap Anang.
Masih menurut Anang, kemudahan memasarkan produk hasil kebun warga, maupun hasil usaha warga juga menjadi kelebihan lain dari aplikasi yang telah terhubung dengan market place ini.
“Kita juga tersambung ke market place. Jadi hasil bumi maupun produk UKM kita bisa langsung tersambung dengan market place,” ungkapnya.
Desa Digital sendiri merupakan upaya yang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kendalbulur dalam melayani warganya secara digital.