Bupati Lumajang H Thoriqul Haq MML menyampaikan bahwa Pemkab Lumajang bersama pondok pesantren terus mengembangkan badan usaha milik pesantren (BUMTren).
Melalui program ini, bupati berharap pesantren tidak hanya melahirkan generasi ahli dalam bidang agama, namun juga melahirkan "santripreneur" atau santri yang mempunyai jiwa pebisnis.
Baca Juga : Gelar Pengajian di HSN 2020, Plt Bupati Jember: Santri Bisa Menjadi Teladan Masyarakat
"Begitu kemandirian pesantren terjaga, kelak akan membantu pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Sehingga pesantren juga turut serta berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Lumajang," ungkap bupati di Pendopo Arya Wiraraja.
Acara itu dihadiri oleh bupati, wakil bupati bersama alim ulama dan santri di Lumajang. Mereka juga melakukan istighotsah dan doa bersama agar Lumajang segera terbebas dari pandemi covid-19.
Masih kata bupati, momentum Hari Santri Nasional (HSN) yang diisi dengan istighotsah dan doa bersama ini menjadi harapan semua elemen masyarakat agar pandemi covid-19 dapat segera diatasi di Lumajang dan bangsa Indonesia.
Dijelaskan oleh bupati, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan pesantren, para santri tidak hanya dipastikan sehat secara jasmani, namun juga sehat secara rohani. "Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, tentu pesantren hari ini menjadi salah satu solusi terputusnya rantai covid-19,” imbuhnya.
Baca Juga : Temui Aksi Masa, Ketua DPRD Trenggalek Minta Mahasiswa Percaya Wakil Rakyat
Acara istighotsah juga diikuti oleh enam pondok pesantren di Lumajang secara virtual. Swlain itu, rangkaian peringatan Hari Santri dilaksanakan dengan berbagai kegiatan hingga puncaknya pada 10 November mendatang.