Puluhan warga Desa Sumberagung, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur berunjuk rasa di kantor desa setempat. Mereka meminta dua perangkat desanya dipecat karena diduga melakukan perzinaan.
Ratusan warga desa tersebut ramai-ramai mendatangi kantor desa sembari membentangkan poster tuntutan pada Senin (19/10) siang. Seperti 'Jangan Ada Perangkat Desa Yang Gak Bermoral (Cabul), Turunkan Perangkat Mesum Yang Gak Bermoral'.
Baca Juga : Ribuan Mahasiswa Akan Datangi Istana Lagi, Tolak UU Cipta Kerja Tepat Setahun Jokowi Menjabat
Massa yang mengepung kantor desa meliputi remaja hingga orang dewasa dan emak-emak. Mereka saling berteriak meminta kepala desa memecat dua perangkat Desa Sumberagung Ernawati dan Supaji dari jabatannya.
Salah satu warga, Pambudi mengatakan, kedua oknum perangkat desa itu diduga telah meresahkan warga desa. Keduanya diduga ada hubungan terlarang hingga ke perzinaan.
"Kelakuan keduanya sudah mencoreng nama baik desa. Dulu Erna pernah melakukan hal kayak gini dan sempat membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi. Dan sekarang malah diketahui menjalin hubungan sesama perangkat. Lah ini yang membuat warga semakin kesal," ujarnya saat diwawancarai di lokasi, Senin (19/10).
Menurut Pambudi, warga meminta kepala desa memecat Kaur Umum dan Kasi Pemerintahan Desa Sumberagung itu. Pasalnya, warga menilai perbuatan keduanya dianggap membuat resah dan tidak memberi contoh baik ke masyarakat desa.
"Pokoknya warga meminta agar kedua perangkat ini segera diproses secara hukum dan dipecat dari jabatannya," tandasnya.
Baca Juga : Warga Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas di Gunung Manggar
Aksi warga tersebut selanjutnya di mediasi oleh petugas keamanan dari kepolisian, TNI, kepala desa, dan BPD setempat. Beberapa perwakilan dari tiap RW dikumpulkan ke dalam gedung pertemuan desa untuk menyampaikan aspirasinya.
Perwakilan warga membuat tuntutan yang ditulis di selembar kertas dengan ditandatangani bermaterai. Tuntutan itu kemudian diserahkan ke Kepala Desa Sumberagung.
Dengan menuliskan unek-unek dari warga serta dibumbui tanda tangan bermaterai, sejumlah perwakilan warga tersebut hampir semuanya meminta agar kedua oknum perangkat yang berbuat tak bermoral segera dicopot dari jabatannya.
Sementara, Kepala Desa Sumberagung, Indarto mengaku telah menerima tuntutan warganya. Ia berjanji akan menyampaikan tuntutan tersebut ke pemerintah Kecamatan Megaluh.
Indarto mengatakan, tuntutan warganya tersebut tidak bisa serta merta ia putuskan. Keputusan pemberhentian perangkat desa bukan di tangannya, melainkan di organisasi di atasnya, yakni pihak kecamatan.
"Kita tetap akan menerima tuntutan warga yang meminta kedua perangkat ini dilepas dari jabatannya, asal keinginan itu dari warga sendiri dan bukan atas paksaan dari pemdes ataupun BPD. Namun keputusan nanti ada di tingkat kecamatan," pungkasnya.(*)