Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo melepas ekspor wastafel yang terbuat dari batu kali (river stone) ke Jerman. Pelepasan ini ditandai dengan pemecahan kendi di depan kontainer pengangkut wastafer riverstone, alRabu (7/10/20).
Maryoto mengatakan ekspor ini merupakan terobosan dalam bidang produksi Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di Tulungagung.
Baca Juga : Butuh Waktu Enam Bulan, Jatim Terbebas dari Zona Merah Covid-19
“Kepercayaan yang diberikan para buyer (pembeli) adalah sesuatu yang sangat luar biasa,” ujar Maryoto.
Pelepasan dilakukan di halaman Pendopo Tulungagung, dengan disaksikan oleh Kepala Bea Cukai, eksportir dan kepala OPD terkait.
Maryoto berharap, ekspor ini bisa diikuti oleh pelaku usaha lainnya. Di Tulungagung sendiri kata Maryoto masih banyak potensi ekspor yang belum maksimal.
Untuk mendorong hal itu, Pemkab Tulungagung memberikan sejumlah dorongan. Seperti mempermudah kegiatan ekspor.
“Ini kita fasilitasi dengan mempermudah kegiatan ini (ekspor),” katanya.
Sebenarnya banyak produk tambang asal Tulungagung yang sudah diekspor, seperti produk olahan marmer. Namun produk itu masih diekspor melalui Surabaya dan Bali, dengan menggunakan eksportir yang bukan berasal dari Tulungagung.
“Seperti Bali itu bisa (ekspor) kita Tulungagung juga harus bisa,” katanya tegas.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tulungagung, Slamet Sunaryo menjelaskan pada tahun 2019, Tulungagung sudah mengekspor hingga ratusan kontainer ke berbagai negara tujuan.
Baca Juga : Banyak ASN Belum Punya Rumah, Pemkab Tulungagung Usulkan Pembangunan Rusunawa
“Pada 2019 itu ada sekitar 460 kontainer,” katanya. Sedang untuk tahun 2020 ini pihaknya belum melakukan penghitungan.
Sementara itu pembeli wastafel riverstone, deeLiving Inc yang menyaksikan pelepasan kontainer ini, Indri Heselschwerdt pada awak media menuturkan jika ekspor wastafel ini bukanlah yang pertama.
Selama 2020 ini sudah 5 kontainer yang dibelinya dari pengrajin Tulungagung, dirinya sudah membeli wastafel dari Tulungagung sejak 2014.
Dirinya tak menyangka minat pasar internasional terhadap kerajinan wastafel ini sangat besar.
“Saya surprise juga denga market dunia, dimasa pandemi seperti ini demand wastafel seperti ini sangat tinggi,” ujar istri Klaus Heselschwerdt tersebut.
Dirinya berharap bisnis di Tulungagung semakin berkembang dan bisa menguasai ekspor kerajinan dari batu.