Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim menyebut bahwa pemanfaatan platform digital ada banyak ragam, tapi setidaknya usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) bisa masuk dengan memasarkan produknya ke marketplace.
Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah, mengatakan, bahwa peran pelaku kreatif sangatlah penting untuk mendorong perekonomian. Khususnya di Malang yang baru saja dinobatkan sebagai kota kreatif. Difi berharap, ada gayung bersambut agar menciptakan sebuah karya dan produk yang bisa dinikmati.
Baca Juga : Pulihkan Ekonomi Malang, BI Jatim: Kolaborasi Hasilkan Win-win Solution
“Pelaku kreatif di Malang perlu ikut mendukung UMKM agar dapat memanfaatkan platform digital dengan membuat aplikasi-aplikasi yang sederhana yang dapat dimanfaatkan UMKM,” ujar Difi.
Dia meyakinkan, dari pengalaman UMKM yang berhasil memanfaatkan marketplace untuk menjual produknya, ternyata penjualan produk lebih terakselerasi. Ada peningkatkan penjualan secara signifikan.
Perhatian BI Jatim pada sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, kata dia, sebenarnya sudah lama, jauh sebelum memasuki era pandemi. Hal itu terjadi karena sektor ini mampu menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi daerah.
“Namun sektor ekonomi justru paling terdampak pada era pandemi sehingga perlu terobosan baru,” kata Difi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho menambahkan, peran sektor ekonomi kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sangat besar. "Oleh karenanya, Bank Indonesia Malang yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berkomitmen pula mendukung perkembangan ekonomi kreatif," ujarnya.
Baca Juga : Segera Ambil Promo Town House The Kalindra Sebelum Kehabisan Unitnya
Seperti diketahui, upaya-upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, baik Jatim maupun Malang juga disambut oleh Pemerintah Kota Malang yang rencananya akan membangun rumah besar bagi pelaku kreatif. Sehingga nantinya ada pusat untuk membangun ekonomi kreatif.