Ketenangan warga Kota Blitar dikejutkan dengan meninggalnya seorang kakek di Lingkungan Ngegong, Kecamatan Sananwetan.
Warga gempar karena si kakek ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dalam posisi telungkup. Kepalanya terbenam di dalam sungai yang sudah mulai mengering. Di sebelah jasad kakek tersebut, terdapat sepeda angin yang ikut tercebur ke sungai.
Baca Juga : Ribuan Warga Pagar Nusa Tuntut Polisi Usut Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Polisi
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, keberadaan jasad kakek yang diperkirakan berusia 80 tahun tersebut pertama diketahui oleh warga setempat. Warga kemudian melapor ke Polsek Sananwetan. Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi dan mengevakuasi jasad kakek. Evakuasi dilakukan polisi bersama dengan petugas medis ber-APD lengkap.
“Korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk keperluan identifikasi,” terang Kasubag Humas Polres Blitar Kota Iptu Achmad Rochan.
Dalam melacak identifikasi korban, tim identifikasi Satreskrim Polres Blitar Kota menggunakan alat bernama MAMBIS atau Mobile Automatic Multi Biometric Identification System. Alat yang bentuknya seperti mesin gesek kartu kredit tersebut dapat mengidentifikasi data diri seseorang kurang dari satu menit asalkan orang yang diambil sidik jarinya sudah terdaftar di KTP elektronik atau e-KTP. Alat ini terintegrasi dengan basis data e-KTP.
“Tak butuh lama. data diri korban bisa diidentifikasi. Identitas korban teridentifikasi setelah dilakukan pengambilan sidik jari. Korban diketahui bernama Saidjan, warga Patuk, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar," paparnya.
Baca Juga : Istri di Tulungagung Dicerai karena Minta Intim 9 Kali, Kini Mendunia dan Diburu Pria
Polres Blitar Kota sudah menghubungi pihak keluarga korban. Sementara terkait penyebab korban meninggal dunia, polisi masih menunggu hasil visum.